Senin, 13 Desember 2010

Asmaul Husna: Allah

Asmaul Husna: Allah

"Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun." (QS Al-Ikhlash 1-4)

Kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, tidak akan mudah menulis "Allâh adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allâh. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang dilekatkan pada Allâh harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu.



Allâh adalah pencipta dan penguasa alam yang abadi dan alam yang fana. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allâh Maha Tinggi. Tapi juga Allâh Maha Dekat. Allâh Maka Kuasa. Tapi juga Allâh Maha Pengasih dan Penyayang. Sifat-sifat Allâh dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama yang baik.

"Dialah Allâh. Tiada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaaul Husna." (QS Thaha 8)

Dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah, Asmaaul Husna itu meliputi:

Ar Rahman, Maha Pengasih

Ar Rahiim, Maha Penyayang

Al Malik, Maha Merajai/Memerintah

Al Quddus, Maha Suci

As Salaam, Maha Memberi Kesejahteraan

Al Mu`min, Yang Memberi Keamanan

Al Muhaimin, Maha Pemelihara

Al Aziiz, Maha Gagah

Al Jabbar, Maha Perkasa

Al Mutakabbir, Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran

Al Khalik, Maha Pencipta

Al Baari`, Yang Melepaskan [Membentuk, Menyeimbangkan]

Al Mushawwir, Yang Membentuk Rupa (makhluknya)

Al Ghaffaar, Maha Pengampun

Al Qahhaar, Yang Memaksa

Al Wahhaab, Maha Pemberi Karunia

Ar Razzaaq, Maha Pemberi Rizqi

Al Fattaah, Maha Pembuka Rahmat

Al `Aliim, Maha Ilmu

Al Qaabidh, Yang Menyempitkan (makhluknya)

Al Baasith, Yang Melapangkan (makhluknya)

Al Khaafidh, Yang Merendahkan (makhluknya)

Ar Raafi`, Yang Meninggikan (makhluknya)

Al Mu`izz, Yang Memuliakan (makhluknya)

Al Mudzil, Yang Menghinakan (makhluknya)

Al Samii`, Maha Mendengar

Al Bashiir, Maha Melihat

Al Hakam, Maha Menetapkan

Al `Adl, Maha Adil

Al Lathiif, Maha Lembut

Al Khabiir, Maha Mengetahui Rahasia

Al Haliim, Maha Penyantun

Al Azhiim, Maha Agung

Al Ghafuur, Maha Pengampun

As Syakuur, Maha Pembalas Budi

Al `Aliy, Maha Tinggi

Al Kabiir, Maha Besar

Al Hafizh, Maha Menjaga

Al Muqiit, Maha Pemberi Kecukupan

Al Hasiib, Maha Membuat Perhitungan

Al Jaliil, Maha Mulia

Al Kariim, Maha Pemurah

Ar Raqiib, Maha Mengawasi

Al Mujiib, Maha Mengabulkan

Al Waasi`, Maha Luas

Al Hakiim, Maka Bijaksana

Al Waduud, Maha Pencinta

Al Majiid, Maha Mulia

Al Baa`its, Maha Membangkitkan

As Syahiid, Maha Menyaksikan

Al Haqqu, Maha Benar

Al Wakiil, Maha Memelihara

Al Qawiyyu, Maha Kuat

Al Matiin, Maha Kokoh

Al Waliyy, Maha Melindungi

Al Hamiid, Maha Terpuji

Al Mushil, Maha Mengkalkulasi

Al Mubdi`, Maha Memulai

Al Mu`iid, Maha Mengembalikan Kehidupan

Al Muhyii, Maha Menghidupkan

Al Mumiitu, Maha Mematikan

Al Hayyu, Maha Hidup

Al Qayyuum, Maha Mandiri

Al Waajid, Maha Penemu

Al Maajid, Maha Mulia

Al Wahiid, Maha Esa

Al Ahad, Maha Esa

As Shamad, Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

Al Qaadir, Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

Al Muqtadir, Maha Berkuasa

Al Muqaddim, Maha Mendahulukan

Al Mu`akkhir, Maha Mengakhirkan

Al Awwal, Maha Awal

Al Aakhir, Maha Akhir

Az Zhaahir, Maha Nyata

Al Baathin, Maha Ghaib

Al Waali, Maha Memerintah

Al Muta`aalii, Maha Tinggi

Al Barri, Maha Penderma

At Tawwaab, Maha Penerima Tobat

Al Muntaqim, Maha Penyiksa

Al Afuww, Maha Pemaaf

Ar Ra`uuf, Maha Pengasih

Malikul Mulk, Penguasa Kerajaan (Semesta)

Dzul Jalaali Wal Ikraam, Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Al Muqsith, Maha Adil

Al Jamii`, Maha Mengumpulkan

Al Ghaniyy, Maha Berkecukupan

Al Mughnii, Maha Memberi Kekayaan

Al Maani, Maha Mencegah

Ad Dhaar, Maha Memberi Derita

An Nafii`, Maha Memberi Manfaat

An Nuur, Maha Cahaya

Al Haadii, Maha Pemberi Petunjuk

Al Baadii, Maha Pencipta

Al Baaqii, Maha Kekal

Al Waarits, Maha Pewaris

Ar Rasyiid, Maha Pandai

As Shabuur, Maha Sabar

Mengimani sifat-sifat Allâh ini wajib. Dampaknya, menurut Abul A`la Maududi adalah:

Menghilangkan pandangan yang sempit, picik, suram

Menanamkan kepercayaan diri

Menumbuhkan sifat rendah hati, damai, dan ikhlas

Membentuk sikap luhur, kesatria, teguh, tabah, sabar, optimis

Mengembangkan kepatuhan pada peraturan Allâh




< sebelumnya
selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar