Membangun Generasi Masa Depan Yang Intelek Dan Qurani
Sebagai landasan normatif syarahan kami, marilah kita meniyimak firman Allah pada surat An-Nisa ayat 9 yang akan dibacakan oleh qari kami:
•
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Imam Hafidz 'Imaduddin Abu Alfida Ibnu katsir dalam tafsir Alquranul 'Adhim menyebutkan bahwa menurut riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun berkenaan dengan seorang orang tua yang mewasiatkan kepada anaknya wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi dia. Maka Allah Swt. Memerintahkan kepadanya untuk merubah wasiatnya kepada ketakwaan kepada Allah dan kebaikan.
Membiarkan generasi penerus yang lemah, sama artinya dengan mendidik anak menjadi geneasi yang miskin. Miskin harta, miskin Ilmu, miskin hati dan miskin agama? Apakah generasi mskin ini nanti yang akan memegang tongkat estafet masa depan????Oleh karena itu Imam Ibnu katsir di dalam tafsirnya menyebutkan hadits Rasulullah yang menyeru kepada manusia untuk meninggaklkan generasi yang kaya yang dengan kekayaannya akan membawa Islam ke arah kemajuan. Innaka an tadzara wariitsataka al-aghniya khairun min an tadzrahum 'alatan yatakaffafuuna an-nasa. Betapa besar perhatian Rasul terhadap generasi yang akan datang. Selain itu, di dalam sebuah kata hkmat disebutkan:
Laqad gharatsuu .man Qablana
Fa na'kula nahnu
Wa naghritsu nahnu yauman ma
Liya'kula man ba'dana.
Apa yag kita tanamkan hari ini kepada anak, itulah yang akan menjadi tumpuan hidup mereka. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kehidupan masa depan maka tidak pantas jika dikatakan bahwa Islam tidak ideal dengan zaman, pertanyakan pada diri kita, adakah Islam yang tidak sesuai dengan zaman ataukah kita tidak dapat meyesuaikan Islam dengan zaman??
Makatidak heran jika pada ayat tadi Allah menyuruh kita untuk takut jika meninggalkan generasi dibelakang kita generasi yang lemah, karena generasi yang lemah ini akan menjadi sandungan bagi kita untuk melaporkan hasil kerja kita selama di dunia, mereka akan bersaksi bahwa pendahulu merekalah yang telah memebawa mereka ke dalam kelemahan.
Golongan yang diharapkan oleh agama adalah golongan yang kuat fisiknya, mantap imanya, benar pemikirannya. Merekalah orang yang dinanti untuk membawa bendera Islam.jangankan membicarakan hal yang berkenaan dengan agama, di dalam civic values di Indonesia, Founding father Negara kita dalam sebuah perayaan sumpah pemuda pernah mengatakan: Beriakan kepadaku sepuluh orang pemuda, Niscaya akan kugoncankan dunia. Mengapa Soekarno berani berkata demikian? Karena pemuda memiliki potensi, keberanian dan energi yang dapat diandalkan, nah jika orang tua yang melakukan, maka terseok-seoklah sebuah pekerjaan.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Bagaimana perspektif Islam terhadap generasi masa depan yang handal? Generasi masa depan adalah yang cerdas dan berwibawa. Dengan kecerdasan mereka akan mampu membawa bangsa dan agama ini memegant font terdepan di dalam konsep kehidupan. Sunnguh sangat berbeda antara generasi yang cerdas dan generasi yang bodoh. Marilah kita bercermin pada Firman Allah pada surat Az-zumar ayat 9:
•
9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Syekh sayyid Qutub. Dalam tafsirnya Fi Dhilaalil Quran menulis, bahwa orang –orang yang mengetahui pada ayat tadi adalah mereka yang mampu meraih ilmu dan memandang agunggnya kekuatan Allah dengan ilmu tersebut sehingga timbullah ikatan seorang manusia dengan Allah. Dan ulul albab adalah: dzu quluub almudrikah lima waraa a dhawaahir minal haqaaiq. Almuntafi'ah bima tara wa ta'allama. Mereka adalah orang yang dapat melihat ؤ rahasia-rahsia dibalik segala kenyataan denagn belajar dan pengamatan.
Orang yang cerdas adalah orang yang memeilih ilmu sebagai jalur kehidupan dan orang seperi ini hanya ada dari golongan ulul albab. Di era yang serba generlap dan glamour ini kita butuh sebuah filter yang dapat menjadi tameng bagi kita trhadap segala pengaruh globalisasi yang menerjang seluruh kehidupan umat manusia. Mengapa barat yang justeru memegang peradaban sekarang ini? Padahal secara konsep umat Islamlah yang ada di garda terdepan. Ini dikarenakan umat Islam hanya menjadikan ilmu sebagai jalur alternative bukan sebagai sebua kewajiban sehingga kita rasakan saat ini, orang-orang barat berlomba naik ke bulan, kita masih berlomba naik pohon kelapa. Mereka terus menciptakan hp dengan berbagi merknya, sedangkan kita bangga bila menggunakannya, padahal, klau kita mau mencermati, konsep kehidupan mereka adalah hasil adopsi dari Al-Quran dan Hadits. Dengan Ilmu mereka dapat menguasai dunia ini. Padahal jika sekiranya ilmu itu dikuasai oleh umat Islam, maka niscaya bukan hanya kehidupan dunia saja yang dapat dikuasai. Imam abi hamid mhammad bin mhammad alGhazali didalam kitab ihya ulumuddin halaman 19 menulis sebuah kisah yang diriwayatkan dari Ibnu abbas. Bahwasannya nabi Sulaiman bi daud diperintahkan oleh Alah untuk memilih antara ilmu, harta dan kerajaan. Maka Nabiyullah Sulaiman memilih ilmu dan dengan ilmu ini beliau turut memperoleh harta dan kekuasaan. Lihatlah bagaimana ilmu dapat menguasai sluruh sendi kehidupan.
Denagn menguasai ilmu pengetahuan yang berlandaskan kepada iman dan takwa maka kita akan dapat menguasai dunia ini sesuai denagn titah Allah Swt. Karena dengan ilmu dan iman Allah akan mengangkat derajat manusia. Sesuai dengan firmannya pada surat Al-Mujadalah ayat 11:
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sayid Quthub dalam tafsir fi dhilalil quran halamn 3512 jilid ke 6 menyebutkan makna ayat ini yaitu:
Suatu ilmu yangmengakar di hati akan melahirkan ketaatan kepada Allah Swt maka akanmengantarkan manusia kepada derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.inilah cara Islam mendidik hati manusia, melalui metode pembelajaran.
Untuk mewujudkan insane yang kamil kita harus dapat mengkombinasi antara ilmu dan iman. Antara intelaktualitas dan spiritual. Namun realitanya saat ini, banyak orang pandai namun tidak benar sehingga kita tetap berada dalm jurang nasional multidimensional maka lahirlah orang-orang ynag pintar namun kurang ajar. Orang bijak berkata:
Dengan ilmu hidup menjadi mudah
Dengan seni hidup menjadi indah
Dengan iman hidup menjadi terarah.
Scince without religion is blind
Religion without science is paralsyed.
Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah pincang
Oleh karena itu kita harus dapat mengabungkan ilmu dan iman ke dalam jati diri umat islam agar kita dapat membangkitkan islam menuju cahaya kemenangan yang sejati.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Dari syarahan kami dapat kita ambil beberapa kesimpulan
1. untuk membangkitkan kejayaan Islam di masa yang akan datang kita harus dapat merealisasikan ilmu dan iman ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena hanya dengan ilmu kita dapat menguasai dunia dan dengan iman kita akan mendapat langkah yang benar.
2. ilmu yang bermamfaat adalah yang dapat membawa kita kepada makrifat Allah Swt. Yang menghantarkan kita kepada ketakwaannya. Dengan adanya ilmu diharapkan kita lebih bisa memaknai keagungan Allah Swt.
3. sadarilah bahwa kita semua akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah Swt. Oleh karena itu segala yang kita lakukan hari ini harus kita gambarkan sebagai bijih yang kita tanam yang akan kita petik di hari hisab kelak.
Marilah kita bahu membahu dan salingmengingatkan agar tercipta ukhwah diantara kita dan bangsa kita menjadi: tata tentem kerta raharjo, gemah ripah loh jinawi. Baladatun thayyibatun wa rabbun ghafur dalam setiap aspek kehidupan.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila terdapat kekurangan.pat ranup yang hana mirah, pat peuneurah yang hana bajo, pat haba yang hana salah, hana bak awai teunte na bak dudo. Akhirul kalam
Wassalamualaikmu warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar