Senin, 21 Maret 2011

Utsman Bin Affan

1
MUQADDIMAH
2

Saya menulis makalah ini dalam rangka pembelaan terhadap perisai agama yang diperankan oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, agar ajaran agama ini tetap suci dan bersih, seperti
yang
telah
diajarkan
oleh

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada kita. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : "Saya tinggalkan kalian diatas Islam yang putih bersih, malamnya seperti siangnya, tidaklah yang menyimpang darinya kecuali akan binasa".

Sesungguhnya diantara prinsip Ahlussunnah wal jama'ah adalah selamatnya hati dan lisan mereka terhadap para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, sebagaimana yang telah Allah sifati mereka dalam firman-Nya :

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"." [QS. Al-Hasyr : 10]
Dan untuk mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam, yang telah bersabda :"Janganlah kalian

mencaci para sahabatku. Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, seandainya seseorang diantara kalian menginfakkan satu gunung uhud emas, hal itu tidak
3
sebanding dengan satu mud atau bahkan setengah mud
mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mereka (Ahlussunnah) mengetahui, bahwa Allah telah menjaga agama ini dengan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang telah membawakan Islam ini sampai kepada kita, melalui generasi ke generasi seperti yang telah mereka pelajari dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Oleh karenanya, Imam Abu Zur'ah Rahimahullahu berkata : "Apabila anda melihat ada seseorang yang mencaci maki seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, maka ketahuilah dia dalah zindiq. Yang demikian itu, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah benar dan Al-Qur'an itu benar menurut kami. Dan sesungguhnya yang membawa Al-Qur'an dan sunnah sampai kepada kami adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mereka (yang mencaci maki sahabat) ingin mengugurkan para saksi kita untuk membatalkan Al-Qur'an dan sunnah. Padahal celaan itu lebih layak untuk mereka dan mereka adalah orang-orang zindik." (Minhajus Sunnah 1/18 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).
Mencintai para sahabat adalah keimanan dan
membenci mereka adalah kekafiran, kemunafikan dan

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
3
sebanding dengan satu mud atau bahkan setengah mud
mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mereka (Ahlussunnah) mengetahui, bahwa Allah telah menjaga agama ini dengan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang telah membawakan Islam ini sampai kepada kita, melalui generasi ke generasi seperti yang telah mereka pelajari dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Oleh karenanya, Imam Abu Zur'ah Rahimahullahu berkata : "Apabila anda melihat ada seseorang yang mencaci maki seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, maka ketahuilah dia dalah zindiq. Yang demikian itu, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah benar dan Al-Qur'an itu benar menurut kami. Dan sesungguhnya yang membawa Al-Qur'an dan sunnah sampai kepada kami adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mereka (yang mencaci maki sahabat) ingin mengugurkan para saksi kita untuk membatalkan Al-Qur'an dan sunnah. Padahal celaan itu lebih layak untuk mereka dan mereka adalah orang-orang zindik." (Minhajus Sunnah 1/18 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).
Mencintai para sahabat adalah keimanan dan
membenci mereka adalah kekafiran, kemunafikan dan

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya;
4
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar."[QS. At-Taubah : 100]
Dan Allah juga berfirman :

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang- orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat- sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." [QS. Al-Fath
: 29]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang mereka (para sahabat) : "Sebaik-baik umatku adalah generasi yang saya diutus kepada mereka" (HR. Muslim 4/1963-1964)

Orang-orang orientalis dan yang sebelum mereka dari kalangan Rafidhah berusaha untuk menyebarkan riwayat-riwayat yang batil yang merendahkan martabat para sahabat yang mulia dan mengotori sejarah umat Islam yang berharga. Mereka menggambarkan sejarah para sahabat itu penuh dengan perebutan kekuasaan
4
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar."[QS. At-Taubah : 100]
Dan Allah juga berfirman :

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang- orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat- sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." [QS. Al-Fath
: 29]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang mereka (para sahabat) : "Sebaik-baik umatku adalah generasi yang saya diutus kepada mereka" (HR. Muslim 4/1963-1964)

Orang-orang orientalis dan yang sebelum mereka dari kalangan Rafidhah berusaha untuk menyebarkan riwayat-riwayat yang batil yang merendahkan martabat para sahabat yang mulia dan mengotori sejarah umat Islam yang berharga. Mereka menggambarkan sejarah para sahabat itu penuh dengan perebutan kekuasaan
5

dan kepemimpinan. Oleh karenanya, wajib untuk kita berhati-hati dari setiap orang Rafidhah yang dusta, orientalis yang hasad, sekuler yang ingkar dan setiap yang berjalan diatas jalan mereka.

Maka wajib untuk ditegakkan pembelaan terhadap sejarah kita ini dan bantahan terhadap metode para pendusta dan para penyeleweng. Dan bantahan ini tentunya dengan panah-panah kebenaran yang ilmiyah yang dipenuhi dengan bukti-bukti yang jelas serta dalil-dalil yang kuat.

Saya menulis kalimat demi kalimat ini, hanya untuk mengharapkan keridhoan dan ampunan Allah semata. Dan semoga Allah mengumpulkanku pada hari kiamat bersama para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Ya Allah, sesungguhnya aku benar- benar mencintai para sahabat nabi-Mu Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan sebenar-benarnya kecintaan, maka kumpulkanlah diriku bersama salah seorang dari mereka pada hari yang sangat menakutkan. Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa diriku tidaklah mencintai mereka melainkan karena-Mu, wahai Dzat Yang Maha kasih dan Sayang.
5

dan kepemimpinan. Oleh karenanya, wajib untuk kita berhati-hati dari setiap orang Rafidhah yang dusta, orientalis yang hasad, sekuler yang ingkar dan setiap yang berjalan diatas jalan mereka.

Maka wajib untuk ditegakkan pembelaan terhadap sejarah kita ini dan bantahan terhadap metode para pendusta dan para penyeleweng. Dan bantahan ini tentunya dengan panah-panah kebenaran yang ilmiyah yang dipenuhi dengan bukti-bukti yang jelas serta dalil-dalil yang kuat.

Saya menulis kalimat demi kalimat ini, hanya untuk mengharapkan keridhoan dan ampunan Allah semata. Dan semoga Allah mengumpulkanku pada hari kiamat bersama para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Ya Allah, sesungguhnya aku benar- benar mencintai para sahabat nabi-Mu Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan sebenar-benarnya kecintaan, maka kumpulkanlah diriku bersama salah seorang dari mereka pada hari yang sangat menakutkan. Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa diriku tidaklah mencintai mereka melainkan karena-Mu, wahai Dzat Yang Maha kasih dan Sayang.
Biografi Singkat
6

Nama beliau adalah Utsman bin 'Affan bin Abil 'Ash bin Umayyah bin Abdisy Syams bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab. Beliau menisbatkan dirinya kepada bani Umayyah, salah satu kabilah Quraisy. Beliau dilahirkan di Mekah enam tahun setelah tahun gajah, menurut pendapat yang shahih. Beliau tumbuh diatas akhlak yang mulia dan perangai yang baik. Beliau sangat pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya, sangat sopan santun, pendiam dan tidak pernah menyakiti orang lain. Beliau suka ketenangan dan tidak
suka
keramaian/kegaduhan,

perselisihan, teriakan keras. Dan beliau rela mengorbankan nyawanya demi untuk menjauhi hal-hal tersebut. Dan karena kebaikan akhlak dan mu'amalahnya, beliau dicintai
oleh
Quraisy,
hingga

merekapun menjadikannya sebagai perumpamaan. Dari sini Imam Asy-Sya'bi mengatakan : "Dahulu Utsman sangat dicintai
oleh
orang-orang
Quraisy,
mereka
menjadikannya sebagai
suri
taudalan,

mereka memuliakannya. Sampai-sampai para ibu dari kalangan orang-orang Arab, jika menghibur anaknya, dia mengatakan :
Demi Allah yang Maha Penyayang, aku mencintaimu
seperti kecintaan Quraisy kepada Utsman
Biografi Singkat
6

Nama beliau adalah Utsman bin 'Affan bin Abil 'Ash bin Umayyah bin Abdisy Syams bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab. Beliau menisbatkan dirinya kepada bani Umayyah, salah satu kabilah Quraisy. Beliau dilahirkan di Mekah enam tahun setelah tahun gajah, menurut pendapat yang shahih. Beliau tumbuh diatas akhlak yang mulia dan perangai yang baik. Beliau sangat pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya, sangat sopan santun, pendiam dan tidak pernah menyakiti orang lain. Beliau suka ketenangan dan tidak
suka
keramaian/kegaduhan,

perselisihan, teriakan keras. Dan beliau rela mengorbankan nyawanya demi untuk menjauhi hal-hal tersebut. Dan karena kebaikan akhlak dan mu'amalahnya, beliau dicintai
oleh
Quraisy,
hingga

merekapun menjadikannya sebagai perumpamaan. Dari sini Imam Asy-Sya'bi mengatakan : "Dahulu Utsman sangat dicintai
oleh
orang-orang
Quraisy,
mereka
menjadikannya sebagai
suri
taudalan,

mereka memuliakannya. Sampai-sampai para ibu dari kalangan orang-orang Arab, jika menghibur anaknya, dia mengatakan :
Demi Allah yang Maha Penyayang, aku mencintaimu
seperti kecintaan Quraisy kepada Utsman
7
Utsman bin 'Affan Radhiyallahu ‘anhu hidup
ditengah
orang-orang
musyrikin
Quraisy

yang menyembah berhala-berhala, namun beliau tidak menyukai kesyirikan, animisme/dinamisme serta adat- istiadat yang kotor.

Beliau menjauhi segala bentuk kotoron jahiliyah yang mereka lakukan, beliau tidak pernah berzina, membunuh, ataupun meminum khamer. Ketika Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk berdakwah di jalan Allah, dan Abu Bakar sudah masuk Islam, beliaupun pergi mendatangi Utsman c mengajaknya masuk Islam. Utsman pun seketika itu langsung menerima ajakan untuk masuk Islam dan beliau mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini dikarenakan, agama ini mengajak kepada tauhid, membasmi kesyirikan, didalamnya terdapat seruan untuk berakhlak yang mulia dan berperangai yang baik. Utsman akhirnya beriman kepada agama yang lurus ini dan beriman kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, karena beliau mengenal betul kejujuran, amanah, dan kemuliaan akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliaupun menjadi orang-orang yang terdahulu lagi pertama masuk Islam.

Akan tetapi, kaum beliau tidak membiarkan begitu saja, bahkan mereka menyakiti dan menyiksa beliau bersama orang-orang beriman lainnya. Orang- orang Quraisy mengancam dan menguji (kekuatan) agama mereka, untuk mengembalikan mereka dari menyembah Allah kepada penyembahan kepada berhal-berhala.
Ketika
bertambah
penyiksaan,
penganiayaan dan gangguan mereka serta usaha
7
Utsman bin 'Affan Radhiyallahu ‘anhu hidup
ditengah
orang-orang
musyrikin
Quraisy

yang menyembah berhala-berhala, namun beliau tidak menyukai kesyirikan, animisme/dinamisme serta adat- istiadat yang kotor.

Beliau menjauhi segala bentuk kotoron jahiliyah yang mereka lakukan, beliau tidak pernah berzina, membunuh, ataupun meminum khamer. Ketika Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk berdakwah di jalan Allah, dan Abu Bakar sudah masuk Islam, beliaupun pergi mendatangi Utsman c mengajaknya masuk Islam. Utsman pun seketika itu langsung menerima ajakan untuk masuk Islam dan beliau mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini dikarenakan, agama ini mengajak kepada tauhid, membasmi kesyirikan, didalamnya terdapat seruan untuk berakhlak yang mulia dan berperangai yang baik. Utsman akhirnya beriman kepada agama yang lurus ini dan beriman kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, karena beliau mengenal betul kejujuran, amanah, dan kemuliaan akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliaupun menjadi orang-orang yang terdahulu lagi pertama masuk Islam.

Akan tetapi, kaum beliau tidak membiarkan begitu saja, bahkan mereka menyakiti dan menyiksa beliau bersama orang-orang beriman lainnya. Orang- orang Quraisy mengancam dan menguji (kekuatan) agama mereka, untuk mengembalikan mereka dari menyembah Allah kepada penyembahan kepada berhal-berhala.
Ketika
bertambah
penyiksaan,
penganiayaan dan gangguan mereka serta usaha
8

mereka untuk menghalangi mereka dari Islam, maka mereka pun hijrah ke negri Habasyah (Ethopia). Dan diantara pelopor hijrah tersebut adalah Utsman bin 'Affan Radhiyallahu ‘anhu dan istri beliau yaitu Ruqayyah Radhiyallahu ‘anhabinti Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliaupun terhitung sebagai orang pertama yang berhijrah dari umat Islam ini.

Beliau hijrah dan meninggalkan negri serta keluarganya demi berpegang dengan agama dan aqidahnya. Hal ini menunjukkan akan kuatnya keimanan, keyakinan dan keterikatan beliau dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta hari akhir.
Beliau
rela
hidup
dalam
keterasingan,
kehilangan
mata
pencaharian

(perdagangan), kedudukan ditengah masyarakat serta kewibawaan. Beliau pindah kenegri orang lain demi Allah dan dijalan
Allah,
bukan
untuk
berdagang

dan mendapatkan keuntungan materi, namun semuanya untuk perdagangan akhirat serta meraih surga dan diselamatkan dari api neraka.

Kemudian ketika tersebar berita akan Islamnya penduduk Mekkah dan sampai berita ini kepada mereka di Habasyah, mereka pun kembali hingga ketika telah mendekat ke kota Mekkah, mereka akhirnya sadar bahwa berita tersebut tidaklah benar. Tapi, mereka tetap masuk kota Mekkah dengan jaminan keamanan dari sebagian penduduk Mekkah. Diantara yang kembali tersebut adalah Utsman bin 'Affan dan istri beliau Ruqayyah Radhiyallahu ‘anha.
Utsman Bin Affan


Ustadz Abdurrahman At Tamimi
terbunuhnya usman
pembunuhan usman
sahabat
dan sejarah
bukti utsman
rasulullah
biografi khalifah
(more tags)
terbunuhnya usman
pembunuhan usman
sahabat
dan sejarah
bukti utsman
rasulullah
biografi khalifah
penyebab
ketika
pembunuh utsman
nama
orientalis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar