Kamis, 03 November 2011

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER

BAB II
STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER
A. Strategi di Tingkat Kementerian Pendidikan Nasional
Pendekatan yang digunakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam pengembangan
pendidikan karakter, yaitu: pertama melalui stream top down; kedua melalui stream bottom up; dan
ketiga melalui stream revitalisasi program. Ketiga alur tersebut divisualisasikan dalam bagan di
bawah ini:
Bagan 3. Strategi Kebijakan Pendidikan Karakter
Strategi yang dimaksud secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Stream Top Down
Jalur/aliran pertama inisiatif lebih banyak diambil oleh Pemerintah/Kementerian
Pendidikan Nasional dan didukung secara sinergis oleh Pemerintah daerah dalam hal ini
Dinas pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam stream ini pemerintah menggunakan
lima strategi yang dilakukan secara koheren, yaitu:
a. Sosialisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya
pendidikan karakter pada lingkup/tingkat nasional, melakukan gerakan kolektif dan
pencanangan pendidikan karakter untuk semua.
b. Pengembangan regulasi
Untuk terus mengakselerasikan dan membumikan Gerakan Nasional Pendidikan
Karakter, Kementerian Pendidikan Nasional bergerak mengonsolidasi diri di tingkat
internal dengan melakukan upaya-upaya pengembangan regulasi untuk memberikan
STRATEGI􀀃KEBIJAKAN􀀃PENDIDIKAN􀀃KARAKTER
1.􀀃STREAM􀀃TOP􀀃DOWN􀀃
3.􀀃STREAM􀀃REVITALISASI􀀃
PROGRAM
2.􀀃STREAM􀀃BOTTOM􀀃UP􀀃
􀂃􀀃SOSIALISASI
􀂃􀀃PENGEMBANGAN􀀃REGULASI
􀂃􀀃PENGEMBANGAN􀀃KAPASITAS
􀂃􀀃IMPLEMENTASI􀀃&􀀃KERJASAMA
􀂃􀀃MONITORING􀀃&􀀃􀀃EVALUASI
ILUSTRASI􀀃BEST􀀃PRACTICE
Talent􀀃scouting;􀀃IHE;􀀃YPI􀀃Al􀀃􀍲
Hikmah;􀀃The􀀃ESQ􀀃Way􀀃
165;􀀃MHMMD;􀀃DLL
SOSIO􀀃PEDAGOGIS
Pramuka;􀀃Kantin Kejujuran;􀀃
UKS;􀀃PMR;􀀃Perlombaan/􀍲
olimpiade sains &􀀃OR;􀀃
revitalisasi gugus sekolah
INTEGRASI􀀃3􀀃
PENDEKATAN
1.KBM
2.Pengembang􀍲􀀃
an􀀃Budaya
Satuan
Pendidikan;
3.Keg.􀀃Ko􀍲
Kurikuler &/􀍲
Ekstrakurikuler􀀃;
4.Kegiatan􀀃
keseharian di
rumah dan
masyarakat.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, Januari 2011􀀃 􀀃 􀀃 􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃
􀀃
6
Bottom􀀃Up Revitalisasi
54
Top􀀃Down
PENDIDIKAN􀀃
KARAKTER
TIGA􀀃STREAM􀀃DALAM􀀃
PENDIDIKAN􀀃KARAKTER
payung hukum yang kuat bagi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pendidikan
karakter.
c. Pengembangan kapasitas
Kementerian Pendidikan Nasional secara komprehensif dan massif akan melakukan
upaya-upaya pengembangan kapasitas sumber daya pendidikan karakter. Perlu disiapkan
satu sistem pelatihan bagi para pemangku kepentingan pendidikan karakter yang akan
menjadi aktor terdepan dalam mengembangkan dan mensosialisikan nilai-nilai karakter.
d. Implementasi dan kerjasama
Kementerian Pendidikan Nasional mensinergikan berbagai hal yang terkait dengan
pelaksanaan pendidikan karakter di lingkup tugas pokok, fungsi, dan sasaran unit utama.
e. Monitoring dan evaluasi
Secara komprehensif Kementerian Pendidikan Nasional akan melakukan monitoring dan
evaluasi terfokus pada tugas, pokok, dan fungsi serta sasaran masing-masing unit kerja
baik di Unit Utama maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta Stakeholder
pendidikan lainnya. Monitoring dan evaluasi sangat berperan dalam mengontrol dan
mengendalikan pelaksanaan pendidikan karakter di setiap unit kerja.
2. Stream Bottom up
Pembangunan pada jalur/tingkat (stream) ini diharapkan dari inisiatif yang datang dari
satuan pendidikan. Pemerintah memberikan bantuan teknis kepada sekolah-sekolah yang
telah mengembangkan dan melaksanakan pendidikan karakter sesuai dengan ciri khas di
lingkungan sekolah tersebut.
3. Stream Revitalisasi Program
Pada jalur/tingkat ketiga, merevitalisasi kembali program-program kegiatan
pendidikan karakter di mana pada umumnya banyak terdapat pada kegiatan ekstrakurikuler
yang sudah ada dan sarat dengan nilai-nilai karakter.
Integrasi Tiga Pendekatan (top down-bottom up-revitalisasi)
Ketiga jalur/tingkat top down yang lebih bersifat intervensi, bottom up yang lebih bersifat
penggalian bestpractice dan habituasi, serta revitalisasi program kegiatan yang sudah ada yang
lebih bersifat pemberdayaan.
Bagan 4. Alur Dalam Pendidikan Karakter
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, Januari 2011􀀃 􀀃 􀀃 􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃
􀀃
7
Ketiga pendekatan tersebut, hendaknya dilaksanakan secara terintegrasi dalam
keempat pilar penting pendidikan karakter di sekolah sebagaimana yang dituangkan dalam
Desain Induk Pendidikan Karakter, (2010:28), yaitu: kegiatan pembelajaran di kelas,
pengembangan budaya satuan pendidikan, kegiatan ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler.
B. Strategi di Tingkat Daerah
Ada beberapa langkah yang digunakan pemerintah daerah dalam pengembangan
pendidikan karakter, dimana semuanya dilakukan secara koheren.
1. Penyusunan perangkat kebijakan di tingkat kabupaten/kota.
Pendidikan adalah tugas sekolah, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Untuk
mendukung terlaksananya pendidkan karakter di tingkat satuan pendidikan sangat
dipengaruhi dan tergantung pada kebijakan pimpinan daerah yang memiliki wewenang
untuk mensinerjikan semua potensi yang ada didaerah tersebut termasuk melibatkan
instansi-instansi lain yang terkait dan dapat menunjang pendidikan karakter ini. Untuk itu
diperlukan dukungan yang kuat dalam bentuk payung hukum bagi pelaksanaan kebijakan,
program dan kegiatan karakter.
2. Penyiapan dan penyebaran bahan pendidikan karakter yang diprioritaskan
Bahan pendidikan karakter yang dibuat dari pusat, sebagian masih bersifat umum dan
belum mencirikan kekhasan daerah tertentu. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian dan
penambahan baik indikator maupun nilai itu sendiri berdasarkan kekhasan daerah. Selain
itu juga perlu disusun strategi dan bentuk-bentuk dukungan untuk menggandakan dan
menyebarkan (bukan hanya dikalangan persekolahan tapi juga di lingkungan masyarakat
luas).
3. Memberikan dukungan kepada Tim Pengembang Kurikulum (TPK) tingkat
kabupaten/kota melalui Dinas Pendidikan
Pembinaan persekolahan untuk pendidikan karakter yang bersumber nilai-nilai yang
diprioritaskan sebaiknya dilakukan terencana dan terprogram dalam sebuah program di
dinas pendidikan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh tim professional tingkat daerah
seperti tim TPK Kabupaten/kota.
4. Dukungan sarana, Prasarana, dan Pembiayaan
Dukungan sarana, prasarana, dan pembiayaan ditunjang bukan hanya oleh dinas
pendidikan tapi juga oleh dinas-dinas lain yang terkait seperti dinas
pertamanan/pertanian dalam mengadakan tanaman hias atau tanaman produktif
C. Strategi di Tingkat Satuan Pendidikan
Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan merupakan suatu kesatuan dari
program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang terimplementasi dalam
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum oleh setiap satuan pendidikan. Strategi
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, Januari 2011􀀃 􀀃 􀀃 􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃􀀃
􀀃
8
tersebut diwujudkan melalui pembelajaran aktif dengan penilaian berbasis kelas disertai
dengan program remidiasi dan pengayaan.
1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan karakter peserta didik dapat
menggunakan pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu
guru dan peserta didik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata,
sehingga peserta didik mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan begitu, melalui
pembelajaran kontekstual peserta didik lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya
pada tataran kognitif (olah pikir), tetapi pada tataran afektif (olah hati, rasa, dan karsa), serta
psikomotor (olah raga).
Pembelajaran kontekstual mencakup beberapa strategi, yaitu: (a) pembelajaran
berbasis masalah, (b) pembelajaran kooperatif, (c) pembelajaran berbasis proyek, (d)
pembelajaran pelayanan, dan (e) pembelajaran berbasis kerja. Kelima strategi tersebut dapat
memberikan nurturant effect pengembangan karakter peserta didik, seperti: karakter cerdas,
berpikir terbuka, tanggung jawab, rasa ingin tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar