PETUNJUK PELAKSANAANLATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN (LDK)PENGURUS OSIS SMA NEGERI 3 SIAK TAHUN 2011
Drs. SULURI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kita nikmat
khususnya nikmat Iman, Islam dan kesehatan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan kepada kita sebagai Umat-Nya.
Pelatihan Dasar Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh KUKERTA UNRI
merupakan media strategis dalam pembinaan mental, spiritual dan skill professional bagi siswa khususnya kepengurusan OSIS dan generasi muda sebagai
pemegang tongkat estafet kepemimpinan nasional di masa mendatang.
Pelatihan Dasar Kepemimpinan kepengurusan OSIS ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan potensi dan bakat dalam aktivitas berorganisasi di lingkungan sekolah.
Sebagai pelaksana kegiatan, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. Khusus kepengurusan OSIS
tingkat 1 kami mengharapkan agar momentum ini dijadikan barometer dan langkah
awal menuju sukses.
Semoga Allah SWT meridhoi amaliah kita semua. Amien…
Allah berfirman :
“Hendaklah engkau ( Orang – orang yang beriman) merasa takut ketika meninggalkan
dibelakang mereka generasi yang lemah (Fisik, Mental, dan Skillnya)”
Mutiara Islam :
“Ditangan pemudalah maju dan mundurnya suatu bangsa”
TATA TERTIB
PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN
OSIS SMA NEGERI 3 SIAK
1. Peserta adalah Pengurus OSIS.
2. Setiap peserta harus berada di tempat kegiatan 15 menit sebelum acara di mulai.
3. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4. Setiap peserta wajib menjaga ketentraman, ketenangan, sopan santun/etika dan tatakrama selama kegiatan berlangsung.
5. Setiap peserta tidak diperkenankan meninggalkan tempat tanpa seijin panitia selama acara berlangsung.
6. Peserta wajib memakai atribut (jas almamater dan tanda peserta) selama kegiatan berlangsung.
7. Peserta dilarang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma/aturan yang
berlaku bagi seorang mahasiswa/wi selama kegiatan berlangsung atau selama peserta
berada di lokasi kegiatan.
8. Peserta yang berhalangan mengikuti penyajian materi karena alasan sakit atau keperluan lain, diharuskan melapor terlebih dahulu kepada panitia.
9. Setelah selesai menerima materi, peserta diharapkan membuat ikhtisar atau ringkasan materi untuk dijadikan bahan penilaian, sampai dimana keberhasilan peserta mengikuti LDK.
10. Peserta yang melanggar tata tertib ini akan dikenakan sangsi sesuai dengan jenis pelanggarannya.
11. Hal – hal yang belum tercantum dalam ketentuan tata tertib ini akan diatur kemudian.
PETUNJUK PELAKSANAAN
PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN
PENGURUS OSIS SMA NEGERI 3 SIAK
I. PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan
orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok didalam suatu organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mecapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu piranti
penggerak, motor atau motivator sumber daya yang ada dalam organisasi, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan.
Demikian pula halnya dengan kepengurusan OSIS yang berperan
sebagai salah satu jalur pembinaan kemahasiswaan harus mampu mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, kemauan dan kemampuan para pelaku kepemimpinan OSIS hanya dapat berperan dengan sebaik – baiknya apabila secara teratur, terencana dan berkesinambungan dilaksanakan pembinaan dan pengembangan bagi para pelaku kepemimpinan tersebut.
“Latihan Dasar Kepemimpinan” bagi mahasiswa pengurus OSIS SMA NEGERI 3 SIAK merupakan salah satu jalur pembinaan generasi muda yang
difokuskan pada kompetensi individu dimana kader – kader penerus perjuangan bangsa bukan hanya slogan “Pemuda Harapan Bangsa”.
II. DASAR PENYELENGGARAAN
1. UU No 22 tahun 1999
2. UU No 2 tahun 1989
3. Program kerja OSIS
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Hasil yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pelatihan dasar kepemimpinan bagi
pengurus OSIS adalah :
1. Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan.
2. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
3. Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan.
4. Memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik.
5. Mendorong, membimbing serta mengarahkan potensi kepemimpinan.
6. Menumbuhkan, meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan tanggung jawab
sebagai warga negara khususnya generasi muda penerus perjuangan bangsa.
7. Memberikan tuntunan dan meningkatkan pola pikir, sikap dan perilaku, kepribadian, budi pekerti, sopan santun dan disiplin.
IV. PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan latihan Dasar Kepemimpinan bagi pengurus OSIS merupakan salah satu program Kerja OSIS yang dilaksanakan setiap tahun.
V. PESERTA
Peserta Pelatihan Dasar Kepemimpinan OSIS adalah anggota pengurus OSIS
dengan persyaratan sebagai berikut :
1. Ketua beserta pengurus dan anggota OSIS.
2. Menyerahkan biodata peserta
3. Menyerahkan pas photo ukuran 3 x 4 = 2 (dua) lembar.
VI. NAMA KEGIATAN
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Kepengurusan OSIS SMA NEGERI 3 SIAK
VII. BENTUK KEGIATAN
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pengurus OSIS SMA NEGERI 3 SIAK merupakan teori dan praktek yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan diruangan maupun dilapangan.
VIII. TEMA KEGIATAN
“Membentuk Kader-Kader Pemimpin Bangsa Yang Berkualitas, Berkompeten,
Bertanggung Jawab dan Penuh Dedikasi”
IX. MATERI KEGIATAN
1. Program Umum
Merupakan latihan wajib yang harus diikuti oleh seluruh peserta Pelatihan yang
menyangkut bahan-bahan/materi yang menunjang usaha penanaman kesadaran
berbangsa dan bernegara.
2. Program Pokok
Materi ini merupakan kegiatan yang langsung diperlukan dalam usaha meningkatkan
kemampuan dibidang Kepemimpinan.
3. Program Penunjang
Program ini merupakan pengetahuan yang menunjang program pokok yamg
diharapkan lebih membuka cakrawala pandangan para peserta pelatihan dalam usaha
meningkatkan kemampuan dibidang Kepemimpinan.
X. WAKTU PENYELENGGARAAN
Waktu kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2011-07-25
XI. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyelenggaraan dilaksanakan di Gedung SMA Negeri 3 Siak
XII. ANGGARAN
Alokasi biaya Pelatihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pengurus OSIS SMA NEGERI 3 SIAK dari anggaran OSIS
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
DALAM ERA REFORMASI
A. Pendahuluan
Kepemimpinan adalah merupakan masalah senteral dalam kepengurusan suatu
organisasi. Maju mundurnya suatu organisasi, mati hidupnya organisasi, tumbuh
kembang organisasi, senang tidaknya bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai
tidaknya tujuan organisasi sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh anggotanya,tetapi yang dikenal adalah pemimpin itu sendiri.
Pada pembahasan materi kepemimpinan ini dibatasi oleh kepemimpinan khas Indonesia yang sesuai dengan Dasar Negara, Palsafah serta pandangan hidup bangsanya.
B. Sikap Dasar Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya
bimbing atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin” yaitu membimbing atau
menuntun. Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah perilaku
seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin. Ada sifatsifat yang melekat dan karenanya ia lebih bersifat Universal sebab didalamnya
menyangkut parameter nilai (standar value).
Determinasi kepemimpinan menurut Kartini Kartono meliputi 3 faktor, yaitu
(1)faktor orang/pribadi (2) faktor posisi (3) factor situasi.
Jadi pemimpin adalah orang yang memiliki kelebihan sehingga dia mempunyai
kekuasaan dan kewibawaan untuk menggerakkan, mengerahkan, dan membimbing
bawahan. Dalam pengertian lebih luas Pemimpin adalah seseorang yang memimpin
dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan,
mengorganisir dan mengontrol usaha orang lain atau melalui prestise kekuasaan.
Menurut Paul Mersey dan Kenenth M. Blanchard, 1982 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Dari berbagai pendapat pada dasarnya Kepemimpinan mempunyai dua hal yang
dominan, yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh. Mempengaruhi mengandung
kesan searah sedangkan saling pengaruh mengandung makna timbal balik. Karena
berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan bagaimana pemimpin mempengaruhi bawahan/anggota biasa bermacam macam, antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik,memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, memberi
penghargaan, memberi kedudukan, membujuk, mengajak, memberi kesempatan
berperan, memberi motivasi, memberikan arah, mendorong kemajuan, menciptakan
perubahan, memberikan ancaman, hukuman dll.
C. Teori Kepemimpinan
Faktor-faktor yang terdapat dalam kepemimpinan dengan pendekatan :
1. Pendekatan Bakat
Teori ini memandang bahwa pemimpin dianugerahi bakat untuk yang membedakan
mereka dari orang kebanyakan dan menurut Ordway Tead : “Seseorang Pemimpin
harus memiliki sepuluh syarat yang berkenan dengan” :
1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf
2. Penghayatan terhadap arah dan tujuan
3. Antusiasme
4. Integritas
5. Keahlian teknis
6. Kemampuan memutuskan
7. Keramah tamahan
8. Intelegensia
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan
Hunt lebih mempersempit lagi bahwa yang berhasil menjadi pemimpin umumnya
mereka yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai intelegensia diatas rata-rata
2. Sehat
3. Berasal dari golongan menengah atau atas
4. Mempunyai keinginan yang kuat
5. Seringkali anak pertama atau anak laki-laki pertama
Teori ini dalam kenyataannya tidak berhasil menemukan seperangkat bakat yang
menjamin berhasilnya kepemimpinan dan dalam kenyataannya tidak semua bakat
yang diharapkan.
2. Pendekatan Situasional
Teori ini berkeyakinan, bahwa situasi tertentulah yang melahirkan pemimpin.
Menurut Murphy : 1941, bahwa pemimpin dilahirkan oleh situasi darurat atau gawat.
Dalam situasi demikian muncul seorang yang mempunyai kemampuan membaca
situasi dan berhasil mengatasinya maka lahirlah seorang pemimpin.
3. Pendekatan Bakat dan Situasional
Pendekatan bakat gagal menemukan perangkat bakat yang menjamin keberhasilan
pemimpin. Sebaliknya pendekatan situasional terlalu meremehkan bakat walaupun
hasil penelitian menunjukkan adanya bakat dan keberhasilan memimpin. Oleh karena
itu para teoritisi berpendapat bahwa pemimpin adalah suatu proses yang melibatkan
pemimpin, anak buah dan situasi.
4. Teori X dan Teori Y
Douglas Mc Gregor menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan ditentukan oleh dua
pra anggapan pertama disebut teori X dan pra anggapan kedua disebut teori Y.
Berdasarkan teori X tersirat bahwa pada dasarnya secara alamiah manusia itu lambat,
malas. tidak berambisi, tidak tanggung jawab, lebih suka dipimpin, mementingkan
diri sendiri, menentang perubahan dan mudah tertipu. Karena itu kepemimpinan
bertanggung jawab untuk mengorganisasi unsur-unsur produktif, meningkatkan
aktivitas bawahan.
Secara singkatnya teori X bersifat pesimistis, statis dan kaku sehingga pemimpin
yang berpegang pada teori X cenderung memberi perintah dan tidak memberi
kesempatan pada anak buah untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan, komunikasi searah dari atas ke bawah dan kekuasaan merupakan satusatunya
cara agar segala sesuatu dikerjakan (cenderung bersifat otokratis).
Sedangkan teori Y beranggapan bahwa manusia memiliki keinginan bekerja, mampu
mengerahkan diri sendiri dan bersedia menerima tanggung jawab, teori ini bersifat
optimistis, dinamis dan fleksibel.
Titik berat kepemimpinan didasarkan pada kerjasama, menggali semua bakat yang
ada dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak buah dalam
merumuskan tujuan dan menyusun rencana. Komunikasi berakhir masuk dengan
lancar.
D. Azas Kepemimpinan
Sikap dasar dan Prinsip bagi seorang pemimpin adalah :
a. Konsisten dan Konsekwen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila.
b. Mengayomi, suka memberi perlindungan atau memberi teguh sehingga pengikutnya
selalu merasa aman dan tentram dalam perlindungannya.
Disamping sikap dasar diatas, para pemimpin organisasi di Indonesia perlu
mengembangkan sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Adil
b. Arif bijaksana
c. Penuh prakarsa/inisiatf
d. Percaya diri
e. Penuh daya pikat
f. Ulet
g. Mudah mengambil keputusan
h. Jujur
i. Berani mawas diri
j. Komunikatif
Karena latar belakang budaya, agama dan heterogenitas masyarakat in donesia yang khas,secara operasional kepemimpinan organisasi di Indonesia harus berpegang pada 11 azas kepemimpinan sebagai norma, yaitu :
1. Taqwa; percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
a. Ing Ngarso Sung Tulodo ; didepan memberi teladan
b. Ing Madya Mangun Karso ; ditengah membangun kemampuan, tekad dan
prakarsa.
c. Tutwuri Handayani ; dibelakang memberi dorongan, penggerak, pengarah.
d. Waspada Urwowiseso ; senantiasa waspada, sanggup mengawasi dan berani
memberikan koreksi.
e. Ambeg Paramarta ; harus mampu menentukan segala sesuatu dengan tepat dan
menentukan prioritas.
f. Prasojo ; senan tiasa bersahaja, sederhana dan tidak berlebihan.
g. Setyo ; selalu setia, loyal terhadap organisasi.
h. Geminastiti ; hemat dan cermat.
i. Beloka ; jujur, terbuka dan berani bertanggung jawab.
j. Legowe ; ikhlas, bersedia dan rela
E. Teknik kepemimpinan
a. Teknik pematangan / penyiapan pengikut
a.1. Teknik penerangan (memberikan keterangan yang jelas faktual untuk
meyakinkan kepada pengikut sesuai dengan kemauan pemimpin ).
a.2. Teknik propaganda berusaha memaksakan kehendak atau keinginan pemimpin
yang kadang-kadang bagi pengikut tidak ada pilihan lain.
b. Teknik Human Relations
Teknik ini merupakan proses pemberian dorongan agar orang mau bergerak, yang
dapat dijadikan motif, yaitu pemenuhan physis dan kebutuhan psikologis.
c. Teknik menjadi tauladan
Teknik pemberian contoh yang mewujudkan dalam dua aspek, yaitu aspek negatif
dalam bentuk larangan dan aspek positif dalam bentuk anjuran atau keharusan.
d. Teknik persuasi ( mengajak dengan lunak).
e. Teknik pemberian perintah
Teknik menyuruh orang yang diberi peritah dengan ketentuan power dan kekuasaan.
f. Teknik penggunaan system komunikasi yang cocok.
Teknik ini harus mempertimbangkan kondisi penerimaan informasi ( yang diajak
komunikasi ).
g. Teknik penyedian Fasilitas-fasilitas
Kepada sekelompok orang yang sudah siap untuk mengikuti ajakan sipemimpin,
maka orang-orang itu harus diberi fasilitas, atau kemudahan-kemudahan.
F. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan organisasi sebagai salah satu fungsi management, kepemimpinan menjadi, mencakup beberapa tugas, dan kewajiban organisasi diantaranya :
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam rangka menjalankan kekuasaan organisasi. (Chester
Barrnat )
b. Motivasi
Motivasi diperlukan untuk kebutuhan psikologis, keamanan, kebutuhan social,
prestise, mempertinggi kemampuan (Abraham Maslow ).
c. Visi
“ Tragedi terbesar dalam diri seorang manusia adalah bila menjadi penglihatan tetapi
tidak mempunyai visi.
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN UMUM
Yang dimaksud dengan tipologi kepemimpinan dalah bagaimana pemimpin menjalankan
tugasnya, misalnya gaya apa yang digunakan dalam merencanakan, merumuskan,
menyampaikan perintah, atau ajakan kepada yang diperintah.
Penggolongan gaya kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis ( terpusat pada pemimpin /direktif )
Gaya ini ditandai dengan banyaknya petunjuk yang datang dari pemimpin (penonjolan
pada pemberian perintah ).
2. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku pada pemimpin dan anak buahnya atau memimpin berdasarkan peraturan.
3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya ini terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan,kepemimpinan konsultatif atau parsitipatif (terjadi komunikasi dua arah ) dan keputusan diambil secara bersama.
4. Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada anak buahnya dalam menentukan tujuan
serta cara dipilih untuk mencapai tujuan itu. Peranan pemimpin hanyalah menyediakan
keterangan dan hubungan dengan pihak luar.
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN DALAM ERA REFORMASI
Era reformasi diwarnai dengan perubahan-perubahan menuju kearah perbaikan.
Untuk menyikapi terhadap tuntutan perubahan (reformasi ), maka seorang pemimpin
organisasi harus memiliki dasar-dasar kesiapan sebagai berikut :
a. Siap beradaftasi ( menghargai dan menerima masyarakat yang sudah berubah ).
b. Fleksibelitas dan beritereaksi dengan orang-orang yang berbeda asal negara, budaya dll.
c. Berfikir positif bila menemui hal agak ganjil yang terjadi disekitarnya.
d. Berintergrasi dengan anggota organisasi, mempunyai rasa memiliki, berintegrasi diantara disiplin ilmu.
e. Mengenali, memahami secara proaktif terjun didalam kegiatan-kegiatan yang bersipat tradisional.
KESIMPULAN
Dengan memperhatikan definisi dan deskripsi yang ada maka pada umumnya kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan menggerakan orang-orang untuk bekerja dan mengarahkannya pada tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin dan kepemimpinannya perlu menumbuhkan sifat dasar dan sifat-sifat tertentu yang sesuai dengan keadaan/kondisi Indonesia yang sedang membangun sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional.
Para pemimpin organisasi diera reformasi dihadapkan kepada multi tantangan akibat
kesalahan-kesalahan masa lalu. Untuk para pemimpin organisasi sekarang dituntut memiliki moralitas, integritas kepemimpinan professional kompetitif dan daya saing tinggi.
ADMINISTRASI DAN KESEKTARIATAN
I. PENDAHULUAN.
Setiap organisasi (apapun bentuknya ) pasti mempunyai rumusan tujuan yang ingin dicapai.Organisasi yang mempunyai rumusan tujuan yang jelas akan mendapatkan kesulitan kearahmana organisasi iti akan dibawa. Perumusan tujuan organisasi yang jelas akan memudahkanorganisasi dalam menentukan kebijakan organisasi. Melalui tujuan tersebut, sebuah organisasi mendapat gambaran kearah mana orgaisasi tersebut akan dibawa, mendapatkan
landasan bagi organisasi, memudahkan menentukan macamnya tugas, dan akan mudah menentukan PRODER KISS ME (program, prosedur, koordinasi, integrasi,
simplikasi,sinkronisasi dan mekanisme ).
Perumusan tujuan meski menjadi syarat mutlak bagi organisasi, tetapi bukanlah merupakan satu-satunya syarat. Rumusan tujuan perlu ditopang oleh syarat-syarat lain yang tidak kalah pentingnya diantaranya (anggota), kelompok, kerja sama, dan perangkat lainnya seperti kesektariatan dan administrasi.
Diantara sederetan piranti organisasi yang akan penulis uraikan lebih panjang adalah
Kesektariatan dan administrasi.kedua piranti organisasi tersebut penulis uraikan karena
penulis berpendapat bahwa kegiatan kesektariatan dan administrasi mempunyai peran yang signifikan dalam kegiatan organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar