Senin, 28 Maret 2011

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah, kepadan-Nya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. KepadaNya kita memohon perlindungan agar dijaga dari keburukan jiwa dan perbuatan. Orang yang memperoleh hidayah Allah tidak akan tersesat dan orang yang disesatkan Allah tidak ada orang yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagiNya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman :

] يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون [

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang sebenarnya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Ali-Imran : 102).

]يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا[ (1) سورة النساء

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang (dengan namaNya) kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu.” (An-Nisaa” : 1).

]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا[ سورة الأحزاب

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatanmu serta mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa taat kepada Allah dan RasulNya maka ia beruntung dangan keuntungan yang agung.” (Ahzab : 70-71).

Selanjutnya, bahwa perkataan yang paling benar adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam seburuk-buruk masalah adalah masalah yang diada adakan. semua yang diada-adakan adalah bid’ah, semua yang bid’ah sesat dan semua yang sesat akan membawa ke neraka



Pembukaan khutbah ini selalu diucapkan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wasallam dan para sahabatnya.

Maka uraian dalam kitab ini adalah pembahasan penting, ringkas dan menyangkut berbagai hal yang harus diketahui oleh setiap muslim. Tujuan tulisan ini adalah untuk memperbaiki tingkah polah manusia baik secara pribadi maupun masyarakat, insyaallah.

DIMANA ALLAH?

DIMANA ALLAH?



Allah yang menciptakan kita, mewajibkan kita untuk mengetahui di mana Dia, sehinga kita dapat menghadap kepadaNya dengan hati, do’a dan shalat kita. Orang yang tidak tahu di mana tuhannya akan tersesat, tidak tahu kemana ia menghadap kepada sembahannya, dan tidak dapat melaksanakan ibadah (penghambaan) kepadaNya dengan sebenar-benarnya. Sifat Mahatinggi yang dimiliki Allah atas makhluknya tidak berbeda dengan sifat-sifat Allah yang lain sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan hadits shahih, seperti : mendengar, melihat, berbicara, turun dan lain-lainnya.

Aqidah para ulama salaf yang shaleh dan golongan yang selamat “Ahlussunnah wal Jamaah” telah mengimani apa yang diberitakan Allah dalam Al-qur’an dan apa yang diberitakan Rasulnya dalam hadits, tanpa ta’wil (menggeser makna yang asli ke makna yang lain). Ta’thil (meniadakan maknanya sama sekali) dan tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluknya). Hal ini berdasarkan firman Allah :

] ليس كمثله شيء وهو السميع البصير [

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura : 11).



Sifat-sifat Allah ini, antara lain Mahatinggi dan bahwa Dia berada di atas makhluk, adalah sesuai dengan keagungan Allah. Oleh karena itu iman kepada sifat-sifat Allah tersebut wajib, sebagaimana juga iman kepada dzat Allah, Imam Malik ketika ditanya tentang firman Allah :

] الرحمن على العرش استوى [

“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas Arsy.” (Taha : 5).



Beliau menjawab : Istiwa itu sudah dimaklumi artinya (Yaitu : bersemayam atau berada di atas). Tetapi bagaiamana hal itu tidak dapat diketahui. Kita hanya wajib mengimaninya dan mempertanyakannya adalah bid’ah.”

Perhatikanah jawaban Imam Malik tadi yang menetapkan bahwa iman kepada “istiwa” itu wajib diketahui oleh setiap muslim, yang berarti : bersemayam atau berada di atas.tetapi bagaimana hal itu, hanya Allah saja yang mengetahi. Orang yang mengingkari sifat Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadits –antara lain sifat Mahatinggi Allah mutlak dan Allah di atas langit- maka orang itu berarti telah mengingkari ayat Al-Qur’an dan hadits yang menetapkan adanya sifat-sifat tersebut. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat-sifat kesempurnaan., keluhuran dan keagungan yang tidak boleh diingkari oleh siapapun.

Usaha orang-orang yang datang belakangan untuk mentakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan sifat-sifat Alah, karena terpengaruh oleh filsafat yang merusak aqidah Islam, menyebabkan mereka menghilangkan sifat-sifat Allah yang sempurna dari dzatNya. Mereka menyimpang dari metode ulama salaf yang lebih selamat, lebih ilmiah dan lebih kuat argumentasinya. Alangkah indahnya pendapat yang mengatakan :

Segala kebaikan itu terdapat

Dalam mengikuti jejak ulama salaf

Dan segala keburukan itu terdapat

Dalam bid’ah yang datang kemudian.



KESIMPULAN :

Beriman kepada seluruh sifat-sifat Allah yang telah diterangkan Al-Qur’an dan hadits adalah wajib. Tidak boleh membeda-bedakan antara sifat yang satu dengan sifat yang lain, sehingga hanya mau beriman kepada sifat yang satu dan ingkar kepada sifat yang lain. Orang yang percaya bahwa Allah itu Maha mendengar dan Maha Melihat, dan percaya bahwa Allah itu Maha tinggi di atas langit sesuai dengan keagungan Allah dan tidak sama dengan tingginya makhluk, karena sifat MahatinggiNya itu adalah sifat yang sempurna bagi Allah. Hal itu sudah ditetapkan sendiri oleh Allah dalam kitabnya dan sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam Fitrah dan cara berfikir yang sehat juga mendukung kenyataan tersebut.

ALLAH DI ATAS ARASY



Al-Qur’an, hadits shaheh, naluri dan cara berfikir yang sehat telah mendukung kenyataan bahwa Allah berada di atas arasy.

1. Firman Allah :

] الرحمن على العرش استوى [

“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas Arasy.” (Thaha : 5)



Pengertian ini sebagaimana diriwayatikan bukhari dari beberapa tabi’in.



2. Firman Allah :

]أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاء أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الأَرْضَ [ (16) سورة الملك

“Apakah kamu merasa aman trehadap Yang di langit? Bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu…? (Al-Mulk : 16).



3. Firman Allah :

] يخافون ربهم من فوقهم [

“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berada di atas mereka…” (An-Nahal : 50).

4. Firman Allah tentang Nabi Isa 'Alaihis salam :

] بل رفعه الله [

“Tetapi Allah mengangkatnya …” (An-Nisa’ : 158)



Maksudnya Allah menaikkan Nabi Isa ke langit.”



5. Firman Allah :

] وهو الله في السموات [

“Dan Dialah Allah (Yang disembah) di langit …” (Al-An’am : 3)



Ibnu Katsir mengomentari ayat ini sebagai berikut : para ahli tafsir sependapat bahwa kita tidak akan berkata seperti ucapan kaum jahmiyah (golongan yang sesat) yang mengatakan bahwa Allah itu berada di setiap tempat. Maha suci Allah dari ucapan mereka.”

Adapun firman Allah :

] وهو معكم أينما كنتم [

“Dan Allah selalu bersamamu di mana kamu berada …” (Al-Hadid : 4).



Maksudnya bahwa dia bersama kita : mengetahui, mendengar dan melihat kita di manapun kita berada. Apa yang disebutkan sebelum dan sesudah ayat ini menjelaskan hal tersebut, seperti keterangan dalam tafsir Ibnu Katsir.



6. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam mi’raj ke langit ketujuh dan difirmankan kepadanya oleh Allah serta diwajibkan untuk melakukan shalat lima waktu. (riwayat Bukhari dan Muslim).

7. sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

“Kenapa kamu tidak mempercayaiku, padahal aku dipercaya oleh Allah yang berada di langit.? (riwayat Turmudzi).

8. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

“Sayangilah orang-orang yang ada di bumi maka yang di langit (Allah) akan menyayangimu.” (Riwayat Turmudzi).

9. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam pernah menanyai seorang budak wanita :

“Di mana Allah?” jawabnya : “Di langit”,” Rasululloh bertanya lagi : “siapa saya?” dijawab lagi : “Kamu Rasul Allah.” Lalu Rasululloh bersabda :

“Merdekakanlah dia karena dia seorang mu’minah.” (Riwayat Muslim).

10. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

“Arsy itu berada di atas air, dan Allah berada di atas Arsy, Allah mengetahui keadaan kamu.” (Hadits hasan riwayat Abu Daud).

11. Abu Bakar shiddiq berkata : “Barangsiapa menyembah Allah, maka Allah berada di langit, Ia Maha hidup dan tidak mati.” (Riwayat Imam Darimi dalam al radd alal jahmiyah).

12. Abdullah bin Mubarak pernah ditanya : “Bagaimana kita mengetahui Tuhan kita?” Maka beliau menjawab : “Tuhan kita berada di atas langit, di atas Arsy, berbeda dengan makhluknya. “Maksudnya : dzat Allah berada di atas Arsy, berbeda dan berpisah dengan makhluknya, dan keadaanya di atas Arsy tersebut tidak sama dengan mahkluk.

13. Para imam empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal) telah sepakat bahwa Allah berada di atas Arsy, tidak ada seorangpun dari makhluk yang serupa denganNya.

14. Orang yang sedang shalat selalu mengucapkan : “Subhana Rabbial A’laa (Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi). Ketika berdo’a, ia juga mengangkat tangannya dan menadahkan ke langit.

15. Anak kecil ketika anda tanya di mana Allah, dia akan segera menjawab berdasarkan naluri mereka bahwa Allah berada di langit.

16. Cara berfikir yang sehat juga mendukung kenyataan bahwa Allah di langit. Seandainya Allah ada di semua tempat, niscaya Rasululloh pernah menerangkan dan mengajarkan kepada para sahabatnya. Kalau Allah berada di segala tempat, berarti Allah juga berada di tempat-tempat najis dan kotor. Maha suci Allah dari anggapan yang demikian itu.

17. Pendapat yang mengatakah bahwa Allah berada di segala tempat, berarti bahwa Dzat Allah itu banyak, karena banyaknya tempat. Akan tetapi karena Dzat Allah itu satu, dan mustahil banyak, maka pendapat yang mengatakan bahwa Allah berada di segala tempat adalah batil. Maka tentulah Allah itu di langit, di atas Arsy-Nya, dan dia bersama kita : mengetahui, mendengar dan melihat kita di manapun kita berada.

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN ISLAM

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN ISLAM



Di dalam agama Islam ada hal-hal yang dapat membatalkan keislaman seseorang apabila ia mengerjakannya. Hal-hal tersebut adalah :

1.Berdo’a dan meminta kepada selain Allah, seperti kepada para Nabi dan wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :

] ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين [

“Dan janganlah kamu berdo’a kepada selain Allah, yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat kepadamu, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang zalim (musyrik).” (Yunus : 106).

Dan sabda Nabi Shallallahu'alaihi wasallam :

من مات وهو يدعو لله ندا دخل النار. رواه البخاري.

“Baragsiapa mati dalam keadaan menyembah sekutu, selain Allah, niscaya masuk neraka.” (riwayati Bukhari).



2.Merasa kesal hatinya dengan tauhid kepada Allah dan enggan berdo’a. serta meminta pertolongan kepada para rasul atau wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :

]وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ[ (45) سورة الزمر

“Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.” (Az-Zumar : 45).



Ayat ini juga berlaku terhadap mereka yang memusuhi orang yang hanya meminta tolong kepada Allah saja, yang mereka sebut “WAHABI”, jika mereka tahu bahwa WAHABI itu mengajak kepada tauhid.



3.Menyembelih binatang untuk/karena seorang Rasul atau wali. Berdasarkan firman Allah :

] فصل لربك وانحر [

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah (binatang).” (Al-Kautsar : 2).



4.Bernadzar untuk makhluk sebagai pendekatan dan penghambaan kepadanya. Padahal semestinya hanya untuk Allah saja. Firman Allah :

] رب إني نذرت لك ما في بطني محررا فتقبل مني إنك أنت السميع العليم [

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat. Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Imran : 35).



5.Melakukan thawaf di sekeliling kuburan dengan niat ibadah. Karena thawaf hanya dilakukan di sekeliling Ka’bah, berdasarkan firman Allah :

]وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ[(29) سورة الحـج

“…dan hendaklah mereka berthawaf di sekeliling Baitul ‘atiq (Ka’bah).” (Al-Hajj : 29).



6.Tawakkal dan berserah diri kepada selain Allah, firmanNya :

] فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين [

“… maka bertawakkallah kepadaNya saja jika kamu benar-benar orang yang berserah diri.” (Yunus : 84).



7.Ruku’ atau sujud dengan niat mengagungkan raja atau para pemimpin, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, kecuali yang melakukan hal itu bodoh (tidak tahu). Karena ruku’ dan sujud adalah ibadah untuk Allah saja.

8.Mengingkari salah satu rukun Islam, seperti : shalat, zakat, puasa dan haji. Atau mengingkari salah satu rukun iman, yaitu : iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, para Rasul, hari Ahir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Atau mengingkari hal-hal yang sudah jelas dalam agama.

9.Membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijma’ para ulama, baik yang menyangkut masalah ibadah, mu’amalah, ekonomi atau akhlak. Firman Alah :

] ذلك بأنهم كرهوا ما أنـزل الله فأحبط أعمالهم [

“Yang demikian itu sebenarnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an), lalu Allah menghapuskan pahala amal mereka.” (Muhamad : 9).



10.Berolok-olok dengan ayat Al-Qur’an, hadits shahih atau salah satu hukum Islam yang telah disepakati. Firman Allah :

] قل أبالله وءاياته ورسوله كنتم تستهزؤون. لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم [

“Katakanlah : apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya? Kamu selalu berolok-olok. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman …” (At-Taubah : 65-66).



11.Mengingkari Al-Qur’an, meskipun sedikit saja, atau hadits shahih. Ini dapat menyebabkan riddah (keluar) dari Islam apabila dilakukan dengan sadar dan sengaja.

12.Mencela Allah, mengutuki Islam, menghina Nabi Shallallahu'alaihi wasallam atau memperolok keadaan beliau, atau mengkritik ajaran yang dibawanya. Itu semuanya menyebabkan kafir.

13.Mengingkari salah satu asma’, sifat atau af’al (perbuatan) Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih, apabila dilakukan bukan karena tidak tahu atau karena takwil.

14.Tidak mengimani seluruh rasul yang di utus oleh Allah untuk menyampaikan petunjuk kepada manusia, atau mengurangi jumlah mereka. Firman Allah :

] لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ[ (285) سورة البقرةَ

“…Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-RasulNya…” (Al-Baqarah : 285).



15.Memutuskan perkara dengan selain hukum Allah, dengan meyakini bahwa hukum Islam tidak sesuai untuk diterapkan, atau membolehkan berhukum dengan selain hukum Islam. Firman Allah :

] ومن لم يحكم بما أنـزل الله فأولئك هم الكافرون [

“…Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Al-Maidah ; 44).



16.Menjadikan selain Islam sebagai hakim (pemutus perkara), tidak rela atau menolak hukum Islam, atau merasa keberatan dengan hukum Islam. Firman Allah :

] فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدون في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما [

“Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuh hati.” (An-Nisaa’ : 65).



17.Memberikan hak membuat undang-undang dan hukum kepada selain Allah, seperti sistim kedikatatoran atau sistim yang lain dimana mereka membolehkan untuk menentukan hukum yang bertentangan dengan hukum Allah. Firman Allah :

] أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله [

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan agama yang tidak diizinkah Allah untuk mereka…” (As-Syu’ara : 21).



18.Mengharamkah sesuatu yang dihalalkan Allah atau menghalalkan sesuatu yang diharamkanNya. Seperti menghalalkan zina atau riba bukan karena ta’wil. Firman Allah :

] وأحل الله البيع وحرم الربا [

“…Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Al-Baqarah : 275).



19.Percaya terhadap ajaran-ajaran yang merusak Islam, seperti komunisme, atheisme, freemasonry yahudi, sosialisme, marxisme, sekularisme, nasionalisme yang lebih mengutamakan orang arab non Muslim daripada orang non arab yang muslim. Firman Allah :

] ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين [

“Barangsiapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima sama sekali agamanya itu dan dia di akhirat termasuk orang yang rugi.” (Ali-Imran : 85).



20.Merubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain. Firman Allah :

] ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر فأولئك حبطت أعمالهم في الدينا والآخرة [

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya dan mati dalam keadaan kafir, mereka itulah yang sia-sia amalnya di dunia dan akhirat…” (Al-Baqarah : 217).

Sabda Nabi Shallallahu'alaihi wasallam :

“Barangsiapa yang merubah agamanya maka ia harus dibunuh.” (Riwayat Bukhari).



21.Membantu orang yahudi, nasrani atau komunis serta bahu-membahu dengan mereka dalam melawan orang Islam. Firman Allah:

] يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا اليهود والنصارى أولياء بعضهم أولياء بعض ومن يتولهم منكم فإنه منهم [

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang yahudi dan nasrani menjadi walimu. Mereka itu satu sama lain saling menjadi wali. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi walinya, maka sesungguhnya orang ittu termasuk golongan mereka.” (Al-Maidah : 51).



22.Tidak mau mengkafirkan orang komunis yang tidak percaya kepada Tuhan, atau orang yahudi dan nasrani yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad r. Padahal Allah sendiri telah mengkafirkan mereka. FirmanNya :

] إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها أولئك هم شر البرية [

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang musyrik akan masuk neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Meraka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Al-Bayyinah : 6).



23.Pendapat sekelompok orang sufi tentang wihdatul-wujud (union mistik), yaitu bahwa apa yang ada di bumi ini adalah Allah. Sampai ada pemimpin mereka yang mengatakan:

Anjing dan babi itu tiada lain

Kecuali tuhan kita

Dan Allah itu tiada lain

Kecuali pendeta dalam gereja.

Dan pemimpin mereka, (Al-Hallaj, mengatakan : “Aku adalah Allah dan Allah adalah aku”. Maka para ulama memutuskan hukuman mati terhadap dirinya.

24.Berpendapat bahwa agama terpisah dari negara dan bahwa Islam tidak mempunyai teori politik, sebab pendapat ini adalah pendustaan terhadap Al-Qur’an, hadits dan sirah (sejarah kehidupan) Nabi.

25.Berpendapat, sebagaimana yang dianut oleh sekelompok orang sufi, bahwa Allah menyerahkan kunci-kunci semua urusan kepada tokoh-tokoh wali. Ini merupakan syirik dalam af’al (perbuatan) Allah, bertentangan dengan firmannya :

] له مقاليد السماوات والأرض [

“Allah yang memiliki kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi …” (Az-Zumar : 63).



Hal-hal yang membatalkan ke-Islaman ini serupa dengan hal-hal yang membatalkan wudhu’. Apabila seorang muslim melakukan salah satu hal tersebut, maka hendaklah ia memperbaharui keislamannya, meninggalkan hal yang membatalkannya dan bertaubat kepada Allah sebelum mati. Bila tidak demikian, maka akan sia-sia dan terhapuslah amalnya serta akan kekal di dalam neraka jahannam.

Firman Allah “

] لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين [

“Jika kamu mempersekutukan (Allah); niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar : 65).



Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam pun telah mengajarkan kepada kita agar brdo’a :

اللهم إنا نعوذ بك من أن نشرك بك شيئا نعلمه، ونستغفرك لما لا نعلمه. رواه الإمام أحمد.

“Ya Allah, kami memohon kepadaMu perlindungan dari perbuatan syirik apapun yang kami ketahui. Dan kami memohon kepada-Mu ampunan atas perbuatan (dosa) yang tidak kami ketaui.” (Riwayat Imam Ahmad, dengan sanad hasan).

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN ISLAM

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN ISLAM



Di dalam agama Islam ada hal-hal yang dapat membatalkan keislaman seseorang apabila ia mengerjakannya. Hal-hal tersebut adalah :

1.Berdo’a dan meminta kepada selain Allah, seperti kepada para Nabi dan wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :

] ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين [

“Dan janganlah kamu berdo’a kepada selain Allah, yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat kepadamu, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang zalim (musyrik).” (Yunus : 106).

Dan sabda Nabi Shallallahu'alaihi wasallam :

من مات وهو يدعو لله ندا دخل النار. رواه البخاري.

“Baragsiapa mati dalam keadaan menyembah sekutu, selain Allah, niscaya masuk neraka.” (riwayati Bukhari).



2.Merasa kesal hatinya dengan tauhid kepada Allah dan enggan berdo’a. serta meminta pertolongan kepada para rasul atau wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :

]وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ[ (45) سورة الزمر

“Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.” (Az-Zumar : 45).



Ayat ini juga berlaku terhadap mereka yang memusuhi orang yang hanya meminta tolong kepada Allah saja, yang mereka sebut “WAHABI”, jika mereka tahu bahwa WAHABI itu mengajak kepada tauhid.



3.Menyembelih binatang untuk/karena seorang Rasul atau wali. Berdasarkan firman Allah :

] فصل لربك وانحر [

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah (binatang).” (Al-Kautsar : 2).



4.Bernadzar untuk makhluk sebagai pendekatan dan penghambaan kepadanya. Padahal semestinya hanya untuk Allah saja. Firman Allah :

] رب إني نذرت لك ما في بطني محررا فتقبل مني إنك أنت السميع العليم [

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat. Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Imran : 35).



5.Melakukan thawaf di sekeliling kuburan dengan niat ibadah. Karena thawaf hanya dilakukan di sekeliling Ka’bah, berdasarkan firman Allah :

]وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ[(29) سورة الحـج

“…dan hendaklah mereka berthawaf di sekeliling Baitul ‘atiq (Ka’bah).” (Al-Hajj : 29).



6.Tawakkal dan berserah diri kepada selain Allah, firmanNya :

] فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين [

“… maka bertawakkallah kepadaNya saja jika kamu benar-benar orang yang berserah diri.” (Yunus : 84).



7.Ruku’ atau sujud dengan niat mengagungkan raja atau para pemimpin, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, kecuali yang melakukan hal itu bodoh (tidak tahu). Karena ruku’ dan sujud adalah ibadah untuk Allah saja.

8.Mengingkari salah satu rukun Islam, seperti : shalat, zakat, puasa dan haji. Atau mengingkari salah satu rukun iman, yaitu : iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, para Rasul, hari Ahir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Atau mengingkari hal-hal yang sudah jelas dalam agama.

9.Membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijma’ para ulama, baik yang menyangkut masalah ibadah, mu’amalah, ekonomi atau akhlak. Firman Alah :

] ذلك بأنهم كرهوا ما أنـزل الله فأحبط أعمالهم [

“Yang demikian itu sebenarnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an), lalu Allah menghapuskan pahala amal mereka.” (Muhamad : 9).



10.Berolok-olok dengan ayat Al-Qur’an, hadits shahih atau salah satu hukum Islam yang telah disepakati. Firman Allah :

] قل أبالله وءاياته ورسوله كنتم تستهزؤون. لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم [

“Katakanlah : apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya? Kamu selalu berolok-olok. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman …” (At-Taubah : 65-66).



11.Mengingkari Al-Qur’an, meskipun sedikit saja, atau hadits shahih. Ini dapat menyebabkan riddah (keluar) dari Islam apabila dilakukan dengan sadar dan sengaja.

12.Mencela Allah, mengutuki Islam, menghina Nabi Shallallahu'alaihi wasallam atau memperolok keadaan beliau, atau mengkritik ajaran yang dibawanya. Itu semuanya menyebabkan kafir.

13.Mengingkari salah satu asma’, sifat atau af’al (perbuatan) Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih, apabila dilakukan bukan karena tidak tahu atau karena takwil.

14.Tidak mengimani seluruh rasul yang di utus oleh Allah untuk menyampaikan petunjuk kepada manusia, atau mengurangi jumlah mereka. Firman Allah :

] لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ[ (285) سورة البقرةَ

“…Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-RasulNya…” (Al-Baqarah : 285).



15.Memutuskan perkara dengan selain hukum Allah, dengan meyakini bahwa hukum Islam tidak sesuai untuk diterapkan, atau membolehkan berhukum dengan selain hukum Islam. Firman Allah :

] ومن لم يحكم بما أنـزل الله فأولئك هم الكافرون [

“…Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Al-Maidah ; 44).



16.Menjadikan selain Islam sebagai hakim (pemutus perkara), tidak rela atau menolak hukum Islam, atau merasa keberatan dengan hukum Islam. Firman Allah :

] فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدون في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما [

“Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuh hati.” (An-Nisaa’ : 65).



17.Memberikan hak membuat undang-undang dan hukum kepada selain Allah, seperti sistim kedikatatoran atau sistim yang lain dimana mereka membolehkan untuk menentukan hukum yang bertentangan dengan hukum Allah. Firman Allah :

] أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله [

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan agama yang tidak diizinkah Allah untuk mereka…” (As-Syu’ara : 21).



18.Mengharamkah sesuatu yang dihalalkan Allah atau menghalalkan sesuatu yang diharamkanNya. Seperti menghalalkan zina atau riba bukan karena ta’wil. Firman Allah :

] وأحل الله البيع وحرم الربا [

“…Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Al-Baqarah : 275).



19.Percaya terhadap ajaran-ajaran yang merusak Islam, seperti komunisme, atheisme, freemasonry yahudi, sosialisme, marxisme, sekularisme, nasionalisme yang lebih mengutamakan orang arab non Muslim daripada orang non arab yang muslim. Firman Allah :

] ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين [

“Barangsiapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima sama sekali agamanya itu dan dia di akhirat termasuk orang yang rugi.” (Ali-Imran : 85).



20.Merubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain. Firman Allah :

] ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر فأولئك حبطت أعمالهم في الدينا والآخرة [

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya dan mati dalam keadaan kafir, mereka itulah yang sia-sia amalnya di dunia dan akhirat…” (Al-Baqarah : 217).

Sabda Nabi Shallallahu'alaihi wasallam :

“Barangsiapa yang merubah agamanya maka ia harus dibunuh.” (Riwayat Bukhari).



21.Membantu orang yahudi, nasrani atau komunis serta bahu-membahu dengan mereka dalam melawan orang Islam. Firman Allah:

] يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا اليهود والنصارى أولياء بعضهم أولياء بعض ومن يتولهم منكم فإنه منهم [

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang yahudi dan nasrani menjadi walimu. Mereka itu satu sama lain saling menjadi wali. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi walinya, maka sesungguhnya orang ittu termasuk golongan mereka.” (Al-Maidah : 51).



22.Tidak mau mengkafirkan orang komunis yang tidak percaya kepada Tuhan, atau orang yahudi dan nasrani yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad r. Padahal Allah sendiri telah mengkafirkan mereka. FirmanNya :

] إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها أولئك هم شر البرية [

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang musyrik akan masuk neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Meraka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Al-Bayyinah : 6).



23.Pendapat sekelompok orang sufi tentang wihdatul-wujud (union mistik), yaitu bahwa apa yang ada di bumi ini adalah Allah. Sampai ada pemimpin mereka yang mengatakan:

Anjing dan babi itu tiada lain

Kecuali tuhan kita

Dan Allah itu tiada lain

Kecuali pendeta dalam gereja.

Dan pemimpin mereka, (Al-Hallaj, mengatakan : “Aku adalah Allah dan Allah adalah aku”. Maka para ulama memutuskan hukuman mati terhadap dirinya.

24.Berpendapat bahwa agama terpisah dari negara dan bahwa Islam tidak mempunyai teori politik, sebab pendapat ini adalah pendustaan terhadap Al-Qur’an, hadits dan sirah (sejarah kehidupan) Nabi.

25.Berpendapat, sebagaimana yang dianut oleh sekelompok orang sufi, bahwa Allah menyerahkan kunci-kunci semua urusan kepada tokoh-tokoh wali. Ini merupakan syirik dalam af’al (perbuatan) Allah, bertentangan dengan firmannya :

] له مقاليد السماوات والأرض [

“Allah yang memiliki kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi …” (Az-Zumar : 63).



Hal-hal yang membatalkan ke-Islaman ini serupa dengan hal-hal yang membatalkan wudhu’. Apabila seorang muslim melakukan salah satu hal tersebut, maka hendaklah ia memperbaharui keislamannya, meninggalkan hal yang membatalkannya dan bertaubat kepada Allah sebelum mati. Bila tidak demikian, maka akan sia-sia dan terhapuslah amalnya serta akan kekal di dalam neraka jahannam.

Firman Allah “

] لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين [

“Jika kamu mempersekutukan (Allah); niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar : 65).



Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam pun telah mengajarkan kepada kita agar brdo’a :

اللهم إنا نعوذ بك من أن نشرك بك شيئا نعلمه، ونستغفرك لما لا نعلمه. رواه الإمام أحمد.

“Ya Allah, kami memohon kepadaMu perlindungan dari perbuatan syirik apapun yang kami ketahui. Dan kami memohon kepada-Mu ampunan atas perbuatan (dosa) yang tidak kami ketaui.” (Riwayat Imam Ahmad, dengan sanad hasan).

KEUTAMAAN SHALAT DAN PERINGATAN AGAR TIDAK MENINGGALKANNYA

KEUTAMAAN SHALAT DAN PERINGATAN

AGAR TIDAK MENINGGALKANNYA



1.Allah berfirman :

] وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ(10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ[ سورة المؤمنون

“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya, mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya.” (Al-Mu’minun : 9-11)



2.Allah berfirman :

] وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر [

“Dan kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut : 45).



3.Alllah berfirman :

] فويل للمصلين. الذين هم عن صلاتهم ساهون [

“Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dalam shalatnya (menunda-nunda sehingga keluar dari waktunya).” (Al-Ma’un : 4-5)



4.Allah berfirman :

] قد أفلح المؤمنون الذين هم في صلاتهم خاشعون [

“Sungguh bahagialah orang-orang mu’min yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Al-Mu’minun : 1-2)



5.Allah berfirman :

]فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا[ (59) سورة مريم

“Lalu datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam ; 59)



6.Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Tahukah kamu, apabila di dekat pintu rumahmu terdapat sebuah sungai dan kamu mandi lima kali sehari? Apakah badanmu masih kotor? Para sahabat menjawab : Tidak! Nabi bersabda lagi : begitulah halnya shalat yang lima kali sehari, Allah menghapuskan dosa-dosa manusia dengan shalat itu.” (Hadits Muttafaq Alaih).



7.Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka ia telah kafir.” (Hadits shahih riwayat Ahmad).



8.Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Tonggak pemisah antara seseorang muslim dengan kafir adalah shalat.” (Riwayat Muslim).

BELAJARLAH WUDHU DAN SHALAT

BELAJARLAH WUDHU DAN SHALAT



Wudhu

Singsingkan kedua lengan bajumu sampai di atas siku. Lalu bacalah “Bismilahirramanirrahim” kemudian :

1.Basuh kedua telapak tanganmu dan berkumur, lalu buanglah kotoran hidung dengan memasukkah air kemudian mengeluarkannya kembali tiga kali.

2.Basuhlah wajahmu dan kedua lenganmu sampai siku, yang kanan dan kiri tiga kali.

3.Usaplah kepalamu seluruhnya beserta kedua telinga.

4.Basuhlah kedua kakimu sampai kedua mata kaki kanan dan kiri, tiga kali.



Shalat.

Shalat shubuh dua rakaat, niat lebih dahulu dalam hati.

1.Menghadap ke kiblat, angkat kedua tangan sampai telinga seraya bertakbir “Allahu Akbar”

2.Letakkan tangan kananmu pada tangan kiri di dada dan bacalah :

سبحان اللهم وبحمدك وتبارك اسمك وتعالى جدك ولا إله غيرك.

“Maha suci Engkau Ya Allah bersama pujianMu, penuh kebaikan namaMu, Maha tinggi keluhuranMu dan tidak ada Tuhan yang hak selain Engkau.”

Boleh juga membaca do’a lain yang tersebut dalam sunnah.



Rakaat yang pertama :

Bacalah pelan-pelan “A’uzubillahi minassyaithanirrajim” dan “Bismillahirrahmanirrahim”, kemudian membaca Alfatihah dengan suara keras :

الحمد لله رب العالين الرحمن الرحيم مالك يوم الدين إياك نعبد وإياك نستعين اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين.

“Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Yang Maha Pengasih (kepada seluruh makhluk di dunia). Yang Maha Penyayang (kepada mu’min saja di akhirat) Yang menjadi penguasa pada hari pembalasan. Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami minta tolong. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri ni’mat, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang sesat.”



Kemudian membaca surat berikut atau surat lainnya.

بسم الله الرحمن الرحيم قل هو الله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكم له كفوا أحد.

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Katakanlah : Dia Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung padanya. Ia tidak melahirkan anak dan tidak dilahirkan sebagai anak. Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.”



3.Angkatlah kedua tangan dan bacalah takbir, kemudian ruku sambil meletakkah kedua tangan di atas kedua lutut seraya membaca :

سبحان ربي العظيم

“Maha suci Tuhanku yang maha Agung.” Sebanyak tiga kali.

4.Angkat kepala dan kedua tangan sambil membaca :

سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد

“Allah mendengar orang yang memujiNya, wahai Tuhan kami, puji-pujian hanya untukMu.”



5.Bacalah takbir dan sujud, letakkan kedua tapak tangan, dahi, hidung dan jari-jari kaki di tanah menghadap kiblat, lalu membaca :

سبحان ربي الأعلى

“Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.” Tiga kali.



6.Angkatlah kepala dari sujud seraya membaca takbir, kemudian duduk dan taruhlah kedua tangan di atas kedua lutut lalu membaca :

رب اغفرلي وارحمني واهدني وعافني وارزقني

“Wahai Robbku limpahkan ampunan, kasih sayang, petunjuk, kesejahteraan dan rizki kepadaku.”



7.Sujudlah di atas lantai yang kedua kalinya seraya membaca takbir, lalu bacalah :

سبحان ربي الأعلى

“Maha suci Tuhanku Yang Maha Luhur.” (tiga kali).



8.Duduklah di atas kaki kirimu dan tegakkan jari-jari kaki kananmu. Duduk ini disebut duduk istirahat.



Raka’at kedua.

1.Bangkitlah dari raka’at pertama lalau bacalah ta’awuzd dan basmalah. Kemudian bacalah surat Al-Fatihah dan surat yang pendek, atau surat lainnya yang bisa dibaca.

2.Ruku’lah kemudian sujudlah seperti yang lalu, kemudian duduklah dan genggam tangan kananmu, angkat dan gerak-gerakkan telunjukmu sambil membaca :

التحيات لله والصلوات والطيبات، السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على محمد وعلى آل محمد، كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى آل محمد، كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، إنك حميد مجيد، اللهم إني أعوذ بك من عذاب جهنم ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن فتنة المسيح الدجال.

“Segala pengagungan adalah bagi Allah, begitu pula segala do’a dan puja serta kebaikan. Kedamaian semoga selalu dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu pula rahmat dan berkat Allah. Semoga kedamaian dilimpahkah kepada kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah, limpahkanlah rahmatMu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau limpahkan rahmatMu kepada Ibrahim dan keluarganya. Ya Allah, limpahkanlah berkahMu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Kau limpahkan berkahMu kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang senantiasa dipuji dan diagungkan.

Ya Allah, aku mohon perlindungan kepadaMu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, fitnah hidup dan mati dan daripada fitnah dajjal.



3.Kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri sambil membaca masing-masing :

السلام عليكم ورحمة الله

“Semoga kedamaian dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”



DAFTAR BILANGAN RAKAAT SHALAT



Nama shalat
Sunnah qabliyah
Fardhu
Sunnah Ba’diyah

Shubuh
2
2
-

Dhuhur
2 + 2
4
2

Ashar
2 + 2
4
-

Maghrib
2
3
2

Isya
2
4
2 + 3 witir

Jum’at
2tahiyatul masjid
2
2 di rumah atau 2 + 2 di masjid






HUKUM-HUKUM SHALAT



1. Sunnah qabliyah dikerjakan sebelum shalat fardhu dan sunnah ba’diyah dikerjakan sesudahnya.

2. Pelan-pelanlah dan arahkan pandangan ke tempat sujud dan jangan menoleh.

3. Diamlah apabila mendengar bacaan imam dan bacalah surah-surah apabila tidak mendengar bacaan imam.

4. Shalat fardhu Jum’at dua rakaat dan tidak boleh dikerjakan kecuali di masjid setelah mendengar khutbah.

5. Shalat fardhu maghrib tiga rakaat. Caranya, shalatlah dua rakaat dulu seperti shalat subuh. Setelah selesai membaca tahiyat semuanya jangan bersalam, tetapi berdiri untuk melakukan rakaat ketiga sambil mengangkat kedua tangan sampai batas pundak. Kemudian bacalah Al-Fatihah saja kemudian selesaikanlah shalat seperti pada shalat subuh tersebut diatas.

6. Shalat dhuhur dan ashar masing-masing empat rakaat, lakukanlah seperti pada shalat maghrib dan berdirilah untuk rakaat ketiga dan keempat. Bacalah surat Al-Fatihah kemudian selesaikan shalat seperti yang anda sudah ketahui.

7. Shalat witir tiga rakaat, lakukanlah dua rakaat dulu kemudian salam. Setelah itu shalat lagi satu rakaat kemudian salam.

8. Apabila anda menjadi makmum, berdirilah dan bacalah takbir meskipun imam sudah ruku’. Dalam hal ini anda tetap memperoleh satu rakaat, tetapi kalau imam sudah bangkit dari ruku’, anda tidak mendapat satu rakaat.

9. Apabila anda ketinggalan satu rakaat atau lebih dari imam maka ikutilah shalat imam. Setelah imam salam anda tidak ikut salam tetapi berdiri lagi untuk menambah rakaat yang ketinggalan.

10. Jangan shalat dengan tergesa-gesa karena hal itu dapat membatalkan shalat. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam pernah melihat seorang mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa, maka beliau bersabda kepadanya, “ulangilah shalatmu, karena kamu belum shalat.” Lalu, ketiga kalinya, berkatalah orang itu : “ajarilah aku ya Rasululloh!” beliau bersabda :

“Ruku’lah sehingga kamu dalam keadaan tenang, kemudian bangkit berdirilah sehingga kamu dalam keadaan tegak lurus, lalu sujudlah sehingga kamu dalam keadaan tenang. Kemudian bangkit duduk sehingga dalam keadaan tenang … dan sebagainya.” (Hadits Muttafaq alaih).

11. Apabila anda terlupa salah satu kewajiban shalat, seperti lupa tidak duduk atau tahiyat awal atau ragu tentang jumlah rakaat yang telah dikerjakan, maka ambillah jumlah yang sedikit lalu sujudlah dua kali pada akhir shalat, kemudian salam. Sujud ini disebut “sujud sahwi.”

12. Jangan banyak bergerak dalam shalat, karena hal ini menghilangkan kekhusyu’an, bahkan bisa membatalkan shalat apabila dilakukan berulang kali (banyak) dan bukan karena terpaksa.



HADITS-HADITS TENTANG SHALAT



1. Shalatlah kamu seperti kamu lihat aku shalat (riwayat Bukhari).

2. Apabila kamu masuk masjid maka shalatlah dua rakaat sebelum duduk (riwayat Bukhari).

3. Jangan engkau duduk di kuburan dan janganlah shalat menghadap kepadanya (riwayat Muslim).

4. Apabila sudah iqamat tidak boleh mengerjakan shalat lain kecuali shalat fardhu (Riwayat Muslim).

5. Saya diperintahkan untuk tidak menyingsingkan lengan baju dalam shalat (Riwayat Muslim).

6. Luruskan shaf dan himpitkan barisan dalam shalat. Dalam satu riwayat ada yang mengatakan : “diantara kami ada yang menempelkan bahu dan telapak kaki kanannya ke bahu dan telapak kaki sahabatnya(Riwayat Bukhari).

7. Apabila sudah iqamat maka datanglah dengan berjalan tenang tidak berlari. Apa yang kamu peroleh dari sholat bersama imam kerjakanlah, dan apa yang ketinggalan dari rakaat lengkapilah (Muttafaq Alaih).

8. Ruku’lah sampai tuma’ninah (tenang sesudah bergerak) lalu angkat kepalamu sampai tegak berdiri sesudah itu sujudlah sampai thuma’ninah (riwayat Bukhari).

9. Apabila kamu sujud letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah sikumu (riwayat Muslim).

10. Sesungguhnya saya adalah imammu, janganlah kamu mendahului aku dalam ruku’ dan sujud (riwayat Muslim).

11. Pada hari kiamat nanti pertama kali akan dihisab adalah mengenai shalatnya. Apabila shalatnya baik maka baiklah seluruh amalnya dan apabila jelek maka jeleklah seluruh amalnya (Hadits shahih riwayat Thabrani).



AWAS JANGAN LEWAT DI DEPAN

ORANG YANG SEDANG SHALAT



Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Andaikata orang yang berjalan di depan orang yang sedang shalat mengetahui apa dosanya, tentu ia berhenti empat puluh dan itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang tersebut.” Abu Nadhar berkata : saya tidak tahu apakah Rasululloh bersabda empat puluh hari, atau bulan atau tahun. (riwayat Bukhari).



Hadits tersebut menunjukkan bahwa lewat di depan (di tempat bersujud) orang yang sedang shalat akan mendapatkan dosa dan ancaman, sehingga jika orang yang lewat tersebut mengetahui dosa yang akan di tanggung tentu ia akan berhenti ampat puluh hari, bulan atau tahun. Sedang jika ia lewat agak jauh dari tempat sujud orang tersebut maka tidak apa-apa, hal ini sesuai dengan pemahaman hadits di atas yang menyebutkan tempat kedua tangan waktu sujud.

Bagi yang melaksanakan shalat hendaknya meletakkan tanda batas di depannya, sehingga orang yang lewat tahu dan tidak lewat di depannya, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

“Jika salah seorang di antara kamu shalat menghadap ke suatu yang membatasinya dari orang, kemudian ada yang lewat di depannya hendaknya ia mencegah orang tersebut, sedang jika orang tersebut menolak, maka perangilah dia karena sebenarnya orang tersebut adalah setan.” (Mutafaq Alaih).

Hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan yang memperingatkan lewat di depan orang yang shalat ini termasuk perbuatan serupa di Masjidil Haram dan Masjid Rasul karena keumuman hadits tersebut, dan karena Rasululloh mengucapkan hadits tersebut di Makkah dan Madinah. Dalilnya :

1. Bukhari menyebutkan dalam bukunya : “Ibnu Umar pernah mencegah orang yang lewat di depannya ketika ia sedang melakukan tasyahud di Ka’bah, kemudian berkata : Jika ia tetap menolak kecuali jika engkau bunuh, maka bunuhlah. Alhafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany dalam “Fathul Bari berkata : penyebutan “Ka’bah” secara khusus agar tidak terbayang bahwa melewati orang shalat di Ka’bah diampuni karena ramai.

2. Sedang hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud bukanlah hadits shahih karena ada perawi yang tidak diketahui. Hadits tersebut adalah sebagai berikut : Ahmad bin Hambal meriwayatkan kepada kami, Sufyan bin Uyainah meriwayatkan kepada saya dari sebagian keluarga dari kakeknya bahwa ia melihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam shalat di depan pintu Bani Sahm (di Masjid Haram) dan orang-orang lewat di depannya sedang antara keduanya tidak ada tanda batas. Sufyan berkata : antara beliau dengan Ka’bah tidak ada tanda batas. Sufyan berkata : ibnu Juraej pernah menceritakan kepada kami dari ayahnya. Kemudian saya tanyakan kepadanya, maka ia berkata : saya tidak pernah mendengarnya dari ayahku, tetapi dari sebagian dari keluargaku dari kakek saya. Dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany mengatakan dalam bukunya “Fathul Bari” bahwa hadits tersebut “Ma’lul”.

3. Dalam kitab Bukhari disebutkan : dari Abu Juhaifah berkata bahwa Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bepergian kemudian shalat dhuhur dan asar dua rakaat di Batha’ (Makkah) dan mendirikan tongkat berkepala besi di depannya.



KESIMPULAN :

Melewati tempat sujud orang yang sedang shalat adalah haram dan mendapatkan dosa serta ancaman, jika orang yang shalat tersebut meletakkan tongkat/tabir di depannya, baik di tanah Haram maupun di tempat yang lain sebagaimana disebutkan dalm hadits-hadits shahih di atas. Tapi bisa juga bagi orang yang terpaksa ketika dalam keadaan amat sesak dan penuh sama sekali.

WAJIBNYA SHALAT JUM’AT DAN BERJAMAAH

WAJIBNYA SHALAT JUM’AT DAN BERJAMAAH



Shalat Jum’at dan shalat berjamaah hukumnya wajib bagi laki-laki, dalilnya sebagai berikut :

1. Allah berfirman :

] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ [ (9) سورة الجمعة

“Hai orang-orang yang beriman, apabila sudah dipanggil untuk mengerjakan shalat pada hari Jum’at maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Jumuah : 9).



2. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali karena sengaja meremehkan, maka Allah mencap hati orang itu sebagai orang munafik.” (Riwayat Ahmad).

3. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Sungguh aku bermaksud memerintahkan anak-anak muda mengumpulkan kayu bakar kemudian saya mendatangi orang-orang yang shalat dirumahnya (tidak berjamaah di masjid) tanpa ada alasan (yang menghalangi mereka) lalu saya bakar rumah-rumah mereka.’ (riwayat Muslim).

4. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa mendengar adzan tetapi tidak mau datang ke masjid maka shalatnya tidak sempurna kecuali ia sedang udzur.” (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah).

5. Ada seorang buta menghadap Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam dan bertanya :

“Ya Rasululloh saya tidak punya orang yang membimbing saya untuk datang ke masjid. Apakah saya boleh tidak datang ke masjid? Maka Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam membolehkannya. Tetapi setelah orang buta itu mau pulang Rasululloh bertanya : Apakah kamu mendengar adzan? Ya. “jawabnya. “Kalau begitu datanglah ke masjid untuk shalat berjamaah.” (riwayat Muslim).

6. Abdullah bin Mas’ud berkata :

“Apabila besok ingin bertemu Rasululloh dalam keadaan muslim, maka kerjakanlah selalu shalat lima waktu apabila mendengar adzan. Karena Allah mensyari’atkan tradisi yang berasal dari hidayah (sunana alhuda) dan shalat lima waktu itu merupakan tradisi tersebut. Seandainya kamu shalat lima waktu di rumahmu seperti orang yang tertinggal di rumah, maka itu berarti kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu. Dan kalau kamu meninggalkan sunnah Nabimu maka kamu akan sesat. Dan saya telah melihat tidak ada orang yang mengerjakan shalat di rumah kecuali orang-orang yang jelas munafik. Padahal ada seorang yang dipapah oleh dua orang untuk shalat berjamaah di masjid agar bisa bersama-sama shalat di shaff.” (riwayat Muslim).



KEUTAMAAN SHALAT JUM’AT DAN BERJAMAAH



1. Sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam

“Barangsiapa mandi, setelah itu pergi untuk shalat Jum’at, kemudian ia shalat sunnah semampunya, lalu diam mendengarkan imam berkhutbah sampai selesai, dilanjutkan shalat Jum’at bersamanya, maka diampuni dosa-dosanya antara Jum’at itu dengan Jum’at yang lain, ditambah lagi dengan tiga hari lainnya. Dan barangsiapa memegang-megang batu kerikil maka telah sia-sia (shalat Jum’atnya).” (riwayat Muslim).

2. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam

“Barangsiapa mandi pada hari Jum’at seperti mandi junub, lalu pergi (untuk shalat Jum’at), maka seakan-akan berkurban dengan seekor unta, barangsiapa pergi (untuk shalat Jum’at) pada saat kedua, maka seakan-akan berkurban dengan seekor sapi, barangsiapa pergi (umtuk shalat Jum’at) pada saat ketiga, maka seakan-akan berkurban dengan seekor biri-biri bertanduk. Barangsiapa pergi (untuk shalat Jum’at) pada saat keempat, maka seakan-akan berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa pergi (untuk shalat Jum’at) pada saat kelima, maka seakan-akan berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar, datanglah para Malaikat mendengarkan khutbah.” (riwayat Muslim).

3. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam

“Barangsiapa shalat Isya’ berjamaah maka bagaikan shalat tahajjud setengah malam, dan barangsiapa shalat subuh berjamaah maka bagaikan shalat tahajjud semalam suntuk.” (riwayat Muslim).

4. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam

“Shalat seorang dengan berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat di rumahnya, dan shalat di pasarnya. Hal itu karena bila seorang berwudhu dengan sempurna, kemudian datang ke masjid, tidak ada yang mendorongnya kecuali shalat dan tidak menghendaki selain shalat, maka tidak ada satu langkah yang diayunkannya melainkan telah diangkat baginya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan, sampai dia masuk ke dalam masjid. Apabila telah masuk ke dalam masjid, maka dia berada dalam keadaan shalat selama shalat itulah yang menahannya, dan para malaikat mendo’akan untuknya selama dia berada dalam masjid tempat shalatnya, seraya mengatakan : “Ya Allah limpahkan rahmatmu kepadanya, ya Allah ampunilah dia, ya Allah terimalah taubatnya.” Mereka mendo’akan untuknya, selama dia tidak menyakiti (orang lain) dan tidak berhadats ketika berada di dalam masjid itu.” (riwayat Al-Bukhari dan Muslim).



ADAB DAN TATA CARA SHALAT JUM’AT

1. Mandi pada hari Jum’at, memotong kuku, memakai wangi-wangian dan memakai pakaian yang bersih sesudah wudhu.

2. Tidak makan bawang merah yang mentah, bawang putih dan tidak merokok. Bersihkanlah mulut dengan siwak atau odol.

3. Shalat dua rakaat ketika masuk masjid meskipun khatib sedang berkhutbah di mimbar.

4. Duduklah untuk mendengar khutbah dan jangan berbicara.

5. Shalat Jum’at dua rakaat sebagai ma’mum dengan niat dalam hati.

6. Shalatlah empat rakaat ba’diyah Jum’at di masjid atau dua rakaat di rumah.

7. Memperbanyak membaca shalawat untuk Nabi Shallallahu'alaihi wasallam pada hari Jum’at.

8. Berdo’a dengan sungguh-sungguh pada hari Jum’at. Berdasarkan sabda Nabi :

“Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat saat bilamana seorang muslim menjumpainya dan memohon kebaikan kepada Allah ketika itu, niscaya Allah mengabulkannya.” (Hadits mutafaq Alaih).

KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH

KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH



1. Allah ta'ala berfirman :

] ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا ومن كفر فإن الله غني عن العلمين [

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang sanggup melaksanakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) dari semesta alam.” (Ali-Imran : 97)

2. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak mempunyai pahala selain surga.” (Muttafaq alaih).

3. Rasululloh bersabda :

“Baragsiapa melakukan haji tanpa berbuat keji dan tidak fasiq, maka ia kembali tidak berdosa sebagaimana waktu ia dilahirkan oleh ibunya.” (Muttafaq alaih).

4. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Ikutilah saya dalam ibadah haji kalian.” (Riwayat Muslim).

5. Segeralah melaksanakan ibadah haji jika anda sudah cukup mempunyai bekal pulang pergi tanpa perlu memikirkan pembiayaan selain haji seperti membeli hadiah, permen dan lain sebagainya karena Allah tidak menerimanya. Segeralah pergi haji sebelum jatuh sakit, miskin atau mati dalam keadaan ingkar kepada Allah, karena haji merupakan salah satu rukun Islam.

6. Harta yang dipakai untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah harus halal sehingga ibadah haji dan umrah tersebut dapat diterima oleh Allah.

7. Haram bagi wanita pergi haji tanpa disertai muhrimnya, karena Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Dan janganlah wanita pergi kecuali daengan muhrimnya.” (Muttafaq alaih).

8. Damailah dengan lawanmu, bayar hutangmu, nasehati keluargamu agar tidak berlebih-lebihan dalam berhias, kendaraan, makanan manisan, pemotongan kurban dan lain sebagainya, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an :

] كلوا واشربوا ولا تسرفوا[

“Makanlah, minumlah dan jangan kamu berlebih-lebihan.” (Ah-A’raf : 30).

9. Haji merupakan konferensi besar bagi umat Islam untuk saling berkenalan, berkasih-kasihan dan saling membantu untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan mereka dan agar mereka menyaksikan manfaat bagi mereka dalam urusan agama dan dunia.

10.Yang penting sekali, agar kamu dapat menyelesaikan kesulitan kamu dengan minta pertolongan dan berdo’a hanya kepada Allah semata. Allah berfirman :

]قل إنما أدعو ربي ولا أشرك به أحدا[

“Katakanlah : sesunguhnya aku hanya berdo’a kepada Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun denganNya.” (Al-Jin : 20).

11.Umrah bisa dilaksanakan seetiap waaktu, tapi jika dilaksanakan pada bulan Ramadhan lebih utama, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

قال رسول الله عمرة رمضان تعدل حجة. متفق عليه.

“Umrah pada bulan Ramadhan seimbang nilainya dengan haji.” (Muttafaq alaih).

12.Shalat di masjid Ka’bah lebih baik dari seratus ribu shalat di tempat lain, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

صلاة في مسجدي أفضل من ألف صلاة فيما سواه من المساجد إلا مسجد الكعبة. رواه مسلم.

“Shalat di masjidku lebih utama dari seribu shalat di masjid lain kecuali masjid Ka’bah.” (Riwayat Muslim).

Sabda beliau juga :

وصلاة في المسجد الحرام أفضل من صلاة في مسجدي هذا بمائة صلاة. صحيح رواه أحمد

“Shalat di masjid haram lebih utama seeratus kali daripada shalat di masjidku.” (Riwayat Ahmad)

jadi 1000 x 100 shalat = 100.000 shalat.

13.Hendaklah anda mengerjakan haji tamattu’, yaitu umrah, lalu tahallul, kemudian haji. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu'alaihi wasallam :

“Wahai pengikut Muhammad, barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan haji maka supaya memulai dengan umrah dalam hajinya itu.” (riwayat ibnu Hibban dan dinyatakan shahih oleh Al-Albabani)





PEKERJAAN DALAM UMRAH



1. Ihram : pakailah pakaian ihram di miqat([1]) sambil mengucapkan :

لبيك اللهم عمرة

“Dan keraskan suaramu dengan membaca talbiyah”

لبيك اللهم لبيك

2. Tawaf ; jika anda sudah sampai di Makkah, pergilah ke masjid Haram dan lakukan tawaf keliling Ka’bah tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad sambil mengucapkan :

بسم الله والله أكبر

Ciumlah Hajar Aswad jika dapat, kalau tidak dapat maka tunjuklah dengan jari-jari kananmu.. usaplah rukun Yamani dengan tangan kananmu setiap kali kalau dapat, tanpa mencium atau menunjuk dengan jari-jari tangan. Ucapkanlah antaran dua rukun (Yamani dan Hajar Aswad) do’a berikut ini :

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

“kemudian shalatlah dua rakaat di belakang maqam Ibrahim dengan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan membaca surat Al-Ikhlas pada rakaat ke dua.



3. Sa’i : naiklah ke shafa. Menghadaplah ke kiblat sambil mengangkat tangan ke langit dan mengucapkan :

إن الصفا والمروة من شعائر الله. أبدأ بما بدأ الله به.

“dan bertakbiralah tiga kali, tanpa menunjuk dengan jari-jari tangan, kemudian ucapkan tiga kali kalimat berikut :

لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير لا إله إلا الله وحده أنجز وعده وصدق وعده وهزم الأحزاب وحده.

Ucapkan hal ini di shafa dan marwa berkali-kali dengan do’a. berjalan cepat antara shafa dan marwa antara dua garis hijau. Sa’i dilakukan tujuh kali, berangkat dihitung sekali dan pulang dihitung sekali.

4. Cukurlah semua rambutmu atau potonglah pendek. Bagi wanita cukup dipotong sedikit saja. Hal ini disebut tahallul.



PEKERJAAN DALAM HAJI([2])



Ihram, bermalam di Mina, Wukuf di Arafah, bermalam di muzdalifah, melempar jumrah, menyembelih kurban, memotong rambut, Tawaf dan Sa’i.

1. Berpakaianlah pakaian ihram di Makkah pada hari ke tujuh pada bulan Zul Hijjah sambil mengucapkan :

لبيك اللهم حجة.

Pergi ke mina dan bermalam di sana, kemudian shalat lima waktu dengan di qashar sehingga shalat zuhur, Asar dan Isya’ kamu kerjakan masing-masing dua rakaat, pada waktunya.

2. Pergi ke Arafah pada hari ke sembilan setelah terbit matahari, shalat dzuhur dan Asar di jama’ taqdim dengan sekali azan dua iqomat tanpa shalat sunnat. Perhatikan bahwa kamu benar-benar berada di Arafah, sedang dalam keadaan tidak berpuasa, mengucapkan talbiyah dan hanya memanggil Allah semata, karena wuquf di Arafah merupakan rukun yang paling pokok.

3. Tinggalkan Arafah setelah tenggelam matahari dengan tenang menuju muzdalifah. Shalat maghrib dan isya’ dengan jama’ ta’khir. Bermalam di muzdalifah untuk dapat shalat subuh dan dzikir kepada Allah di Masy’aril haram. Bagi kaum lemah diperbolehkan untuk tidak bermalam([3]).

4. Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari dengan berangkat menuju ke Mina pada hari raya dan lemparlah jumrah kubra dengan tujuh batu kerikil sambil bertakbir, waktunya setelah terbit matahari sampai malam.

5. Potonglah kurban di Mina atau di Makkah pada hari raya dan tasyriq, makanlah daging kurban tersebut dan berikan kepada kaum fuqara. Jika tidak bisa membeli kurban, maka berpuasalah tiga hari pada waktu haji dan tujuh hari jika kamu telah pulang ke keluargamu. Seorang perempuan mempunyai kewajiban menyembelih kurban atau berpuasa sama dengan kewajiban lelaki. Dan ini untuk tamattu’.

6. Cukurlah rambutmu atau potong pendek dan mencukur semua rambut lebih utama. Kemudian berpakaianlah dengan pakaian biasa, dan dihalalkan bagimu segala sesuatu kacuali bergaul dengan perempuan.

7. Kembalilah ke Makkah, melakukan tawaf tujuh kali, dan sa’i antara shafa dan Marwa tujuh kali (pergi dihitung sekali dan pulang dihitung sekali). Setelah itu kamu boleh lagi bergaul dengan isterimu. Boleh juga mengakhirkan thawaf sampai hari tasyriq yang terakhir.

8. Kembalilah ke Mina pada hari raya dan wajib bermalam di sana. Kemudian lemparlah ketiga jumrah dimulai dari jumrah kecil setiap hari setelah zuhur sampai malam dengan tujuh kerikil pada setiap jumrah. Setiap melemparkan satu kerikil mengucapkan takbir dan tahu bahwa lemparannya jatuh pada sasaran, jika tidak sampai agar diulangi. Disunatkan untuk wuquf setelah melempar jumrah sughra dan wustha untuk berdo’a dengan mengangkat kedua belah tangan. Diperbolehkan bagi kaum wanita, orang-orang sakit, anak-anak kecil dan orang-orang yang lemah untuk mewakilkan kepada orang lain dalam melempar jumrah tersebut. Sebagaimana diperbolehkan mengakhirkan waktu melempar jumraah sampai hari kedua atau ketiga dalam keadaan terpaksa.

9. Tawaf wada’ adalah wajib, dan bepergian dilakukan langsung setelah tawaf wada’ (bagi yang meninggalkannya wajib membayar dam begitu juga bagi yang tidak melempar jumrah atau tidak bermalam. Pent.).



ADAB-ADAB DALAM HAJI DAN UMRAH



1. Ikhlaskan hajimu hanya untuk Allah semata sambil mengucapkan :

اللهم هذه حجة لا رياء فيها ولا سمعة

2. Kawanilah para ahli kebaikan dan berbaktilah kepada mereka serta sabarlah terhadap gangguan tetanggamu.

3. Waspadalah dalam mengisap dan membeli rokok. Hal itu adalah haram, membahayakan badan, tetangga, harta dan merupakan maksiat kepada Allah.

4. Pergunakanlah siwak ketika shalat dan ambillah siwak, air zam-zam dan korma sebagai hadiah, karena banyak hadits-hadits shahih yang menyebutkan keutamaannya.

5. Waspadalah dalam menyentuh kaum wanita dan melihat kepada mereka. Tutupilah isterimu dari kaum lalaki.

6. Janganlah melangkahi kepala orang yang shalat sehingga menyakiti mereka, dan duduklah sedekat mungkin.

7. Hati-hati lewat di depan orang yang sedang shalat meskipun di tanah Haram, karena itu merupakan parbuatan setan.

8. Perlahan-lahanlah dalam shalatmu, dan shalatlah menghadap ke pembatas (seperti tembok, punggung orang atau tas) dan pembatas makmum cukup dengan imam mereka.

9. Berlemah lembutlah dengan orang-orang di sekitarmu ketika tawaf, sa’i, melempar jumrah dan mencium hajar aswad, karena hal itu diperintahkan.

10.Janganlah berdo’a kepada selain Allah seperti kepada orang-orang yang sudah mati karena hal itu perbuatan syirik yang dapat membatalkan haji dan amal baik. Allah berfirman :

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (65) سورة الزمر.

“Jika kamu mempersekutkan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar : 65).



SOPAN SANTUN DI MASJID NABAWY



1. Jika kamu memasuki masjid dahulukan kaki kanan dan ucapkanlah :

اللهم صل على محمد اللهم افتح لي أبواب رحمتك

“Ya Tuhanku, berilah shalawat kepada Nabi Muhammad. Ya Alloh bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmatMu.”

2. Lakukanlah shalat tahiyatul masjid dau rakaat dan sampaikanlah salam kepada Rasul sambil mengucapkan :

السلام عليك يا رسول الله السلام عليك يا أبا بكر السلام عليك يا عمر.

Kemudian menghadaplah kiblat ketika berdo’a.

Dan ingatlah sabda beliau :

“Jika kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, dan jika kamu memohon petolongan mohonlah kepada Allah.” (hadits hasan shahih, riwayat Turmudzi)

3. Menziarahi masjid Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dan menyampaikan salam kepadanya adalah mustahab, tidak menentukan sahnya haji dan tidak mempunyai waktu tertentu.

4. Janganlah menyentuh atau mencium jendela atau dinding atau yang lain karena hal itu diharamkan.

5. Berjalan mundur ketika meninggalkan masjid Nabawi adalah bid’ah, tidak ada dalil yang mendasarinya.

6. Perbanyaklah mengucapkan shalawat atas Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam karena sabdanya :

قال رسول الله من صلى علي واحدة صلى الله عليه بها عشرا. رواه مسلم

7. Dianjurkan ziarah ke kuburan bagi’ dan para syuhada uhud, bukan ke masjid sab’ah (tujuh Masjid).

8. Bepergian ke Madinah hendaknya dengan niat ziarah masjid Nabawy dan mengucapkan salam kepada Nabi ketika masuk, karena shalat di masjid Nabi Shallallahu'alaihi wasallam lebih utama seribu shalat daaripada shalat di masjid yang lain, dan sabda Nabi r:

“Tidak boleh bepergian dengan persiapan safar kecuali ke tiga masjid, yaitu : Masjid Al-Haram, Masji Al-Aqsha, dan masjidku ini.” (hadits Muttafaq alaih).





--------------------------------------------------------------------------------

Miqat bagi orang Syam : Juhfah (Rabigh), bagi orang Nejed : Qarnul manazil, bagi orang yaman : Yalamlam, bagi orang Mmadinah : Dzul Hulaifah (Abyar Ali), bagi orang Iraq : Dzat ‘Irq. Dan miqat ini berlaku bagi siapa saja yang melewatinya.

[2] )Haji tamattu’ ialah yaitu berihram dengan niat umrah pada bulan haji, lalu tahallul. Kemudian pada tanggal 8 Dzulhijjah berihram untuk haji. Ini yang lebih mudah dan paling utama, dan inilah yang deperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam kepada para sahabat dengan sabdanya : “Barangsiapa di antara kalian yang tidak membawa binatang kurban maka supaya bertahallul dan menjadikannya sebagai umrah.” (riwayat Mulslim).

[3] )dengan meninggalkan Muzdalifah setelah pertengahan malam

DI ANTARA AKHLAK RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM

DI ANTARA AKHLAK RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM



Akhlak Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam adalah Al-Qur’an, membenci apa yang dibenci Al-Qur’an dan merasa senang dengan apa yang disenanginya. Tidak dendam dan marah kepada seorang kecuali jika melakukan hal-hal yang diharamkan Allah sehingga kemarahannya karena Allah.

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam merupakan orang yang paling jujur ucapannya, paling memenuhi tanggung-jawabnya, paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya, lebih pemalu dari perawan dalam pingitan, rendah hati dan selalu berpikir, tidak keji dan pengutuk, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalasnya dengan memberi maaf dan jabat tangan, tidak pernah menolak siapa yang meminta sesuatu kebutuhan kecuali dipenuhi kebutuhannya atau dengan kata-kata yang halus dan tidak dengan hati kasar dan sikap keras, tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali jika bertentangan dengan kebenaran sehingga memotong pembicaraannya dengan larangan atau berdiri, tidak menganggap bohong kepada seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.

Rasululloh menjaga tetangganya dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah berlalu tanpa beramal untuk Allah atau mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, cinta kepada optimis dan benci kepada pesimis, jika ada dua pilihan beliau memilih yang teringan di antara keduanya selama tidak merupakan dosa, senang menolong orang yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya.

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam juga senang kepada sahabat-sahabatnya, bermusyarwarah dengan mereka dan memeriksa keadaan mereka, barangsiapa sakit dikunjunginya, barangsiapa tidak hadir diundangnya, barangsiapa meninggal dunia dido’akannya seerta menerima alasan orang yang uzur kepadanya. Baginya, orang yang kuat dan orang yang lemah mempunyai hak yang sama. Beliau ketika berbicara, jika orang menghitung pembicaraanya tentu akan dapat menghitungnya karena kefasihan dan pelannya. disamping itu, beliau juga bergurau dan tidak mengucapkan sesuatu kecuali kebenaran.



SOPAN SANTUN DAN KERENDAHAN HATI RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM



Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang paling sayang dan hormat kepada para sahabatnya, memberi tempat lapang kepada mereka jika kesempitan, memulai salam kepada orang yang dijumpai, dan jika berjabat tangan dengan seseorang tidak pernah melepaskan sebelum orang tersebut melepaskan diri.

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang paling rendah hati, jika berada bersama suatu kaum dalam majlis selalu duduk bersama mereka dan tidak berdiri sebelum majlis selesai, setiap yang duduk bersama beliau diberi haknya masing-masing sehingga tidak seorangpun yang merasa bahwa orang lain lebih mulia daripada dirinya bagi Rasululloh r, jika seseorang duduk di dekatnya beliau tidak berdiri sebelum orang tersebut berdiri kecuali jika ada urusan yang memdadak maka beliau meminta izin kepadanya.

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam benci kepada orang yang berdiri menghormatinya([1]). Dari Anas bin Malik Radhiallahu'anhu berkata :

Tak seorangpun yang mereka cintai lebih dari cinta kepada Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam tapi jika mereka melihat Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam tidak berdiri menghormati beliau karena mereka tahu bahwa beliau benci kepada hal yang yang serupa.” (riwayat Ahmad dan Turmudzi).

Rasululloh tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak disenanginya, mengunjungi orang sakit dan mencintai orang-orang miskin, bersahabat dan menyaksikan jenazah mereka, tidak menghina orang fakir karena kefakirannya, tidak takut kepada raja karena kedudukannya, dan membesarkan ni’mat meskipun sedikit; maka beliau tidak pernah sekalipun mencela makanan, jika beliau merasa senang dengan makanan tersebut beliau makan, tapi jika tidak, maka beliau tinggalkan, makan dan minum dengan tangan kanannya setelah membaca basmalah pada permulaannya dan mengucapkan hamdalah pada akhirnya.

Beliau menyenangi hal-hal yang baik dan tidak suka pada hal-hal yang tidak baik seperti bawang putih dan bawang merah atau serupa dengannya, beliau berhaji sambil mengatakan :

قال رسول الله اللهم هذه حجة لا رياء فيها ولا سمعة. صحيح رواه المقدسي

“Ya Alah, ini adalah benar-benar haji yang tidak ada riya dan tidak mencari popularitas di dalamnya.” (riwayat Maqdisy).

Beliau juga tidak berbeda dengan para sahabatnya dalam pakaian dan tempat duduk, sehingga pernah seorang Arab badui masuk sambil mengatakan : “Mana di antara kamu yang bernama Muhammad?”

Pakaian yang paling disenangi Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam adalah qamis (baju panjang sampai setengah betisnya), tidak berlebih-lebihan dalam makanan atau pakaian, memakai peci, serban dan cincin perak pada jari kelingking kanannya serta mempunyai jenggot besar.



DA’WAH DAN JIHAD RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM



Allah mengutus Rasulnya, Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam, sebagai rahmat bagi seluruh alam, Beliau mengajak orang-orang arab dan seluruh manusia kepada hal-hal yang menjadi kebaikan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.

Yang pertama kali didakwahkan adalah melakukan ibadah hanya kepada Allah semata, termasuk berdo’a hanya kepadanya saja, sebagaimana firman Allah :

] قل إنما أدعو ربي ولا أشرك به أحدا [

“Katakanlah : Sesungguhnya aku hanya berdo’a kepada Robbku dan aku tidak memprsekutukan sesuatu pun denganNya.” (Al-Jin : 20).

Orang-orang musyrik telah menentang dakwah ini, karena bertentangan dengan akidah polytheisme mereka dan karena taklid buta kepada orang tua mereka. Mereka menuduh Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam sebagai tukang sihir dan gila, setelah mereka menyebutnya sebagai orang jujur dan dipercaya.

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam benar-benar sabar menghadapi siksaan kaumnya, hal itu sebagai pengamalan perintah Allah Subhanahu wata'ala :

] فاصبر لحكم ربك ولا تطع منهم آثما أو كفورا [

“Maka sabarlah kamu untuk melaksnakan ketetapan Robbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang-orang yang kafir di antara mereka.” (Al-Insan : 24).



Selama 13 tahun Rasululloh di Makkah mengajak manusia kepada Tauhid dan menanggung siksaan kaumnya bersama sahabatnya, kemudian hijrah bersama sahabatnya ke Madinah untuk mendirikan masyarakat Islam yang baru berdasarkan keadilan, kecintaan dan persamaan. Dan Allah telah memperkuat Rasulullah dengan beberapa mukjizat, yang terpenting adalah Al-Qur’an Al-Karim yang mengajak kepada tauhid, ilmu, jihad, kemajuan dan akhlak yang mulia.

Rasululloh pernah mengirim surat kepada beberapa raja di dunia mengajak mereka untuk masuk Islam sambil berkata kepada Kaisar : Masuklah kepada Islam, engkau akan selamat dan Allah akan memberimu pahala dua kali … wahai para ahli kitab, marilah kepada satu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain daripada Allah.

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam memerangi orang-orang musyrik serta yahudi dan mendapat kemenangan, Rasululloh sendiri telah melakukan perang lansung sekitar dua puluh kali, dan telah mengirim tentaranya dari kalangan sahabat-sahabatnya berpuluh kali untuk berjihad dan berdakwah kepada Islam dan membebaskan beberapa bangsa dari penganiyayaan dan perbudakan. Rasululah Shallallahu'alaihi wasallam mengajarkan para sahabatnya untuk memulai dengan tauhid.



CINTA DAN MENGIKUTI RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM

Allah ta'ala berfirman :

] قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم [

“Katakanlah : jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu! Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran : 31)

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

قال رسول الله لا يؤمن أحدكم حتي أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين.رواه البخاري ومسلم.

“Seseorang belum beriman sehingga aku lebih dicintai daripada kedua orang tua, anaknya dan seluruh manusia.” (riwayat Bukhari dan Muslim).



Dalam diri Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam terdapat akhlak yang mulia, keberanian dan kemuliaan. Barangsiapa yang melihatnya secara tiba-tiba akan takut kepadanya, dan berangsiapa yang bergaul kepadanya karena pengetahuan akan mencintainya. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam telah menyampaikan risalahnya, memberi nasehat kepada umat, mempersatukan kalimah, membuka hati manusia dengan para sahabatnya dengan mempersatukan mereka dan membuka banyak negeri dengan perjuangan mereka untuk membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia menuju ke penyembahan terhadap Tuhan manusia.

Rasululloh dan para sahabat telah menyampaikan kepada kita agama Islam secara sempurna tanpa tercampur dengan bid’ah dan khurafat dan tidak perlu di tambah atau dikurangi.

Allah Ta'ala berfirman :

] اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا [

“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (Al-maidah : 3).

Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersbda :

قال رسول الله : إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق. رواه أحمد.

“Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (riwayat Ahmad).

Itulah beberapa akhlak Nabimu, maka berpeganglah pada akhlak Rasululloh agar kamu menjadi orang-orang yang benar. Allah Ta'ala berfirman :

] لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة [

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasululah itu suri tauladan yang baik bagimu.” (Al-Ahzab : 21).



Ketahuilah, bahwa cinta kepada Allah dan RasulNya yang benar mempunyai konsekuensi melaksanakan kitab Allah dan hadits-hadits Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam yang shahih, melaksanakan hukum dengan berpegang kepada keduanya dan tidak boleh mendahulukan pendapat orang atas keduanya.

Alllah berfirman :

] يا أيها الذين آمنوا لا تقدموا بين يدي الله ورسوله واتقوا الله إن الله سميع عليم [

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Hujurat : 1).



Ya Allah, karuniailah kami untuk dapat mencintai dan mengikuti Rasululloh, berakhlak dengan akhlaknya dan memperoleh syafaatnya.



DI ANTARA WASIAT RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM



1. Saya sungguh telah meninggalkan sesuatu kepadamu yang apabila hal itu kamu pegang teguh, tidak akan sesat selamanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasulnya. (riwayat Al-Hakim).

2. Berpenganglah kepada sunnahku dan sunnah para Khulafaurrasyidin yang mendapat petunjuk. (riwayat Ahmad).

3. Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah harta kepadaku apa saja yang kau kehendaki, karena diriku tidak bisa menyelamatkan kamu sedikitpun di sisi Allah. (riwayat Bukhari).

4. Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka kepadaku berarti ia durhaka kepada Allah. (riwayat Bukhari).

5. Janganlah kamu mengagungkanku seperti yang diperbuat oleh orang-orang Nasrani terhadap Isa bin Maryam, karena sebenarnya aku ini tidak lebih dari hamba Alah. Sebut saja aku ini hamba Allah dan RasulNya. (riwayat Bukhari).

6. Allah melaknat orang-orang Yahudi karena mereka menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid dengan memakamkan mereka di dalam masjid. (riwayat Bukhari).

7. Barangsiapa membuat kedustaan atas saya (mengatakan sesuatu hal dari saya padahal saya tidak mengatakannya) maka bersiap-siaplah ia masuk neraka. (riwayat Ahmad).

8. Sungguh saya tidak berjabatan tangan dengan wanita (selain mahram). (riwayat Turmudzi).

9. Siapa yang tidak menyukai sunnahku ia tidak termasuk golonganku. (Muttafaq alaih).

10. Ya Allah, aku mohon perlindunganmu agar aku dijauhkan dari ilmu yang tidak berguna (riwayat Muslim).

11. Barangsiapa melakukan suatu amal tanpa ada dasar perintah dari kami, maka amalnuya itu tidak diterima. ( riwayat Muslim).





--------------------------------------------------------------------------------

[1]) Diperbolehkan bagi tuan rumah untuk berdiri dalam menyambut tamu karena Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah melakukan hal itu, dan boleh juga ikut menyongsong orang yang baru datang untuk merangkulnya.

BAGAIMANA MENDIDIK ANAK-ANAK KITA?

BAGAIMANA MENDIDIK ANAK-ANAK KITA?



Allah Ta'ala berfirman :

] يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا [

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Tahrim : 6).

Ibu, Bapak dan Guru bertanggungjawab di depan Allah terhadap pendidikan generasi muda. Jika pendidikan mereka baik, maka berbahagialah generasi tersebut di dunia dan akhirat. Tapi jika mereka mengabaikan pendidikannya maka sengsaralah generasi tersebut, dan beban dosanya berada pada leher mereka. Untuk itu disebutkan dalam suatu hadits Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :

كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته. متفق عليه.

“Setiap orang di antara kamu adalah pemimpin, dan masing-masing bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (muttafaq alaih).

Maka adalah merupakan kabar gembira bagi seorang guru, sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam berikut ini :

فو الله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم. رواه البخاري ومسلم.

“Demi Allah, bahwa petunjuk yang diberikan Allah kepada seseorang melalui kamu lebih baik bagimu dari pada unta merah (kekayaan yang banyak).” (riwayat Bukhari dan Muslim).



Dan juga merupakan kabar gembira bagi kedua orang tua, sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam berikut ini :

إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له.

“Jika seseorang mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; sedekah jariyah, atau ilmu yang berrrmanfaat, atau anak shaleh yang mendo’akannya.” (riwayat Muslim).

Maka seorang pendidik hendaknya melakukan perbaikan dirinya terlebih dahulu, karena perbuatan baik bagi anak-anak adalah yang dikerjakan oleh pendidik dan perbuatan jelek bagi anak-anak adalah yang ditinggalkan oleh pendidik. Sesungguhnya tingkah laku guru dan kedua orang tua yang baik di depan anak-anak merupakan pendidikan yang paling utama bagi mereka.

1. Melatih anak-anak untuk mengucapkan kalimat syahadat.

لا إله إلا الله محمد رسول الله dan menjelaskan maknanya ketika mereka sudah besar.

2. Menanamkan rasa cinta dan iman kepada Allah dalam hati mereka, karena Allah adalah pencipta, pemberi rizki dan penolong satu-satuya tanpa ada sektu bagiNya.

3. Memberi kabar gembira kepada mereka dengan janji surga, bahwa surga akan diberikan kepada orang-orang yang melakukan shalat, puasa, mentaati kedua orang tua dan berbuat amalan yang diridhai oleh Allah, serta menakuti mereka dengan neraka, bahwa neraka diperuntukkan bagi orang yang meninggalkan shalat, menyakiti orang tua, membenci Allah, melakukan hukum selain hukum Allah dan memakan harta orang dengan menipu, membohongi , riba dan lain sebagainya.

4. Mengajarkan anak-anak untuk meminta dan memohon pertolongan hanya kepada Allah semata, sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam kepada anak pamannya :

“Jika kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, dan jika kamu memohon pertolongan mohonlah kepada Allah.” (riwayat Turmudzi)



MENGAJARKAN SHALAT



1. Pengajaran shalat kepada anak laki-laki maupun perempuan pada masa kecil adalah wajib, agar mereka terbiasa jika sudah besar. Rasululah Shallallahu'alaihi wasallam berabda :

علموا أولادكم الصلاة إذا بلغوا سبعا واضربوهم عليها إذا بلغوا عشرا وفرقوا بينهم في المضاجع. رواه أحمد بإسناد صحيح.

“Ajarkanlah shalat kepada anak-anakmu jika sudah sampai umur tujuh tahun, pukullah jika sudah sampai umur sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur mereka.” (riwayat Ahmad).

Pengajaran shalat tersebut dilakukan dengan wudhu’ dan shalat di depan mereka, membawa mereka pergi bersama ke masjid, memberikan kepada mereka buku tentang cara-cara shalat sehingga seluruh keluarga mempelajari peraturan shalat. Hal ini merupakan kewajiban seorang guru dan kedua orang tua. Setiap pengurangan tenggung jawab tersebut akan ditanya oleh Allah.

2. Mengajarkan Al-Qur’an Al-Karim kepada anak-anak, di mulai dari surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek serta menghafal do’a Tahiyyah untuk shalat. Menyediakan guru untuk mengajar tajwid, mengahafal Qur’an dan hadits.

3. Mendorong anak-anak untuk shalat Jum’at dan jama’ah di masjid di belakang kaum lelaki, berlemah lembut dalam memberi nasehat jika mereka bersalah, tidak dengan suara keras dan mengagetkan mereka, agar mereka tidak meninggalkan shalat dan kemudian kita berdosa. Jika ingat masa-masa kanak-kanak dan permainan kita, kita akan memaklumi hal itu.



MEMPERINGATKAN UNTUK MENJAUHI LARANGAN



1. Memperingatkan anak untuk tidak kafir, mencerca dan melaknat orang serta berbicara yang jelek. Menyadarkan anak dengan lemah lembut bahwa kekufuran itu haram yang menyebabkan kerugian masuk neraka.

Hendaknya kita menjaga omongan kita di depan mereka agar menjadi suri tauladan yag baik bagi mereka.

2. Memperingatkan anak untuk tidak main judi dengan segala macamnya, seperti yanasib, rolet dan lainnya meskipun hanya untuk hiburan karena hal itu mendorong kepada perjudian dan pertikaian serta merugikan diri, harta dan waktu mereka sendiri serta menghilangkan shalat mereka.

3. Melarang anak-anak membaca majalah dan gambar porno serta cerita-cerita komik persilatan dan seksualitas. Melarang penyiaran film-film serupa di bioskop maupun TV karena berbahaya bagi akhlak dan masa depan anak-anak.

4. Melarang anak merokok dan memberi pengertian kepada mereka, bahwa para dokter berpendapat sama bahwa merokok berbahaya bagi badan, menyebabkan kanker, merusak gigi, baunya tidak enak, merusak paru-paru dan tidak ada faedahnya sehingga menjual dan menghisap adalah haram. Menasihati mereka untuk makan buah-buahan dan asinan sebagai ganti rokok.

5. Membiasakan anak-anak jujur dalam perkataan dan perbuatan. Hendaknya kita tidak berbohong kepada mereka meskipun hanya bergurau. Jika kita menjanjikan sesuatu kepada mereka handaknya kita penuhi. Dalam hadits sahih disebutkan :

من قال لصبي تعال هاك (خذ) ثم لم يعطه فهي كذبة. صحيح رواه أحمد.

“Barangsiapa berkata kepada anak kecil ‘ambillah’ kemudian tidak memberinya maka hal itu adalah kebohongan.” (riwayat Ahmad).

6. Tidak memberi makan kepada anak-anak dengan uang haram seperti uang sogok, riba, hasil pencurian, dan penipuan, karena hal itu menyebabkan kesengsaraan, kedurhakaan dan kemaksiatan mereka.

7. Tidak mendo’akan kebinasaan dan kemarahan terhadap anak, karena do’a baik maupun buruk kadang-kadang dikabulkan, dan mungkin menambah kesesatan mereka. Lebih baik jika kita mengatakan kepada anak; semoga Allah memperbaiki kamu.

8. Memperingatkan anak-anak untuk tidak melakukan perbuatan syirik kepada Allah, seperti : berdo’a kepada orang-orang yang sudah mati, meminta pertolongan dari mereka. Padahal mereka adalah hamba-hamba Allah yang tidak bisa mendatangkan bahaya maupun manfaat.

Allah berfirman :

] ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك من الظالمين [

“Dan janganlah kamu menyembah kepada selain Allah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat, sebab jika kamu berbuat yang demikian itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang dzalim (musyrik).” (Yunus : 106).



TUTUP AURAT DAN HIJAB



1. Memberikan kepada anak perempuan tutup aurat pada masa kecilnya agar terbiasa pada waktu dewasa. Tidak memberikan pakaian pendek kepada mereka, tidak memberikan celana dan baju saja karena hal itu menyerupai kaum lelaki dan orang-orang kafir dan menyebabkan fitnah. Menyuruh kepadanya untuk menggunakan sapu tangan di atas kepala sejak umur tujuh tahun, menutup wajah ketika sudah dewasa dan memakai pakaian hitam panjang yang menutupi seluruh aurat yang dapat menjaga kehormatannya. Dan Al-Qur’an mengajak kepada seluruh perempuan kaum mukmin untuk berhijab, sebagaimana desebutkan :

] يا أيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهن ذلك أدنى أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورا رحيما [

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab : 59).



AL-Qur’an juga melarang kaum wanita terlalu bertingkah dan berhias di luar rumah. Allah berfirman :

] ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى [

“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab : 33).



2. Mewasiatkan kepada anak untuk memakai pakaian sesuai jenisnya sehingga pakaian wanita tidak sama dengan pakaian lelaki, juga mewasiatkan kepada mereka untuk menjauhi pakaian asing seperti celana sempit, memanjangkan kuku dan rambut serta memendekkan jenggot. Dalam hadits shahih disebutkan :

لعن النبي Shallallahu'alaihi wasallam المتشبهين من الرجال بالنساء والمتشبهات من النساء بالرجال ولعن المخنثين من الرجال والمترجلات من النساء. رواه البخاري.

“Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam melaknat kaum lelaki yang memakai pakaian seperti kaum wanita dan kaum wanita yang memakai pakaian seperti kaum lelaki, serta kaum waria baik laki-laki maupun perempuan.” (riwayat Bukhari).

ومن تشبه بقوم فهو منهم. رواه أبو داود.

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum berarti ia telah termasuk di dalam kaum tersebut.” (riwayat Abu Daud).







AKHLAK DAN SOPAN SANTUN



1. Kita biasakan anak untuk menggunakan tangan kanan dalam mengambil, memberi, makan, minum, menulis dan menerima tamu, dan mengajarkannya untuk selalu memulai setiap pekerjaan dengan basmalah terutama untuk makan dan minum dan harus dilakukan dengan duduk serta di akhiri dengan membaca hamdalah.

2. Membiasakan anak untuk selalu menjaga kebersihan , memotong kukunya, mencuci kedua tangannya sebelum dan sesudah makan, dan mengajarinya untuk bersuci ketika buang air kecil maupun air besar sehinga tidak membuat najis pakaiannya dan shalatnya menjadi sah.

3. Berlemah lembut dalam memberi nasehat kepada mereka dengan secara diam-diam, tidak membuka kesalahan mereka di depan umum, jika mereka tetap membandel maka kita diamkan selama tiga hari dan tidak lebih dari itu.

4. Menyuruh anak-anak untuk diam ketika azan berkumandang dan menjawab bacaan-bacaan muazin kemudian bershalawat atas Nabi dan berdo’a :

اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته. رواه البخاري

5. Memberi kasur pada setiap anak jika memungkinkan, jika tidak maka setiap anak diberikan selimut sendiri-sendiri. Akan lebih utama jika anak perempuan mempunyai kamar sendiri dan anak laki-laki mempunyai kamar sendiri, guna menjaga akhlak dan kesehatan mereka.

6. Membiasakan mereka untuk tidak membuang sampah dan kotoran di tengah jalan dan menghilangkan hal yang menyebabkan mereka sakit.

7. Waspada terhadap persahabatan mereka dengan kawan-kawan yang nakal, mengawasi mereka, dan melarang mereka untuk duduk-duduk di pinggir jalan.

8. Memberi salam kepada anak-anak di rumah, di jalan dan di kelas dengan lafadz :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

9. Berpesan kepada anak untuk berbuat baik kepada tetangga dan tidak menyakiti mereka.

10. Membiaskan anak untuk bersikap hormat dan memuliakan tamu serta menghidangkan suguhan baginya.



JIHAD DAN KEBERANIAN



1. Harus di adakan pertemuan khusus bagi keluarga dan palajar untuk dibacakan riwayat hidup Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam dan para sahabatnya agar mereka tahu bahwa Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam adalah pemimpin yang berani dan para sahabatnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Mu’awiyah telah membuka negeri kita, merupakan faktor penyebab ke-Islaman kita dan telah mendapat kemenangan dengan iman, jihad, amal dan akhlak yang tinggi.

2. Mendidik anak-anak berani menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang manakutkan.

3. Menanamkan pada anak kecintaan balas dendam kepada orang-orang yahudi dan kaum zalim. Pemuda-pemuda kita akan membebaskan Palestina dan Masjid Aqsa ketika mereka kembali kepada Islam dan jihad di jalan Allah serta mendapat kemenangan dengan izin Allah.

4. Memberikan cerita-cerita yang mendidik, bermanfaat dan Islami, seperti serial cerita-cerita dalam Al-Qur’an, sejarah Nabi, pahlawan dan kaum pemberani dari para sahabat dan orang-orang Islam lainnya, seperti kitab :

a. Asy-syamaail Al-Muhamadiyah Wal akhlaaq An-Nabawiyah Wal Adaab Al-Islamiyah.

b. Al-Aqidah Al-Islamiyah Min Al-Kitab Was-Sunnah Ash-Shahihah.

HUKUM GAMBAR DAN PATUNG

HUKUM GAMBAR DAN PATUNG

DALAM ISLAM



Islam bangkit untuk seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah saja, dan menghindarkannya dari penyembahan kepada selain Allah seperti para wali dan orang sholeh yang dilukiskan dalam patung dan arca-arca. Ajakan seperti ini sudah lama terjadi sejak Allah mengutus Rasul-rasulnya untuk memberikan petunjuk kepada manusia.

Firmannya :

] ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت [

“Sesunguhnya kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (yang berseru) sembahlah Allah dan tinggalkan thaghut itu.” (An Nahl : 36).

Thaghut : ialah segala sesuatu selain Allah yang disembah dengan rela hatinya.

Patung-patung itu telah disebut dalam surah Nuh. Dalil yang paling jelas mengenai patung sebagai gambar orang shalih adalah hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas dalam menafsirkan firman Allah :

] وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا(23) وقد أضلوا كثيرا [

Dan mereka berkata : “Dan jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula meninggalkan “wadd, suwa, yaghuts, ya’uq dan nasr, dan sungguh mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia.” (Nh : 23-24).



Kata Ibnu Abbas : “itu semua adalah nama-nama orang shaleh dari kaum Nabi Nuh 'Alaihis salam, ketika mereka mati setan membisiki mereka agar membuat patung-patung mereka di tempat-tempat duduk mereka dan memberi nama patung-patung itu dengan nama-nama mereka. Kaum itu melaksanakannya. Pada waktu itu belum disembah, setelah mereka mati dan ilmu sudah dilupakan, barulah patung-patung itu disembah orang.”

Kisah ini memberikan pengertian bahwa sebab penyembahan selain Allah, adalah patung-patung pemimpin suatu kaum. Banyak orang yang beranggapan bahwa patung, gambar-gambar itu halal karena pada saat ini tidak ada lagi yang menyembah patung. Pendapat itu dapat dibantah sebagai berikut :

1. Penyembahan patung masih ada pada saat ini, yaitu gambar Isa dan bunda Maryam di gereja-gereja sehiggga orang Kristen menundukkan kepala kepada salib. Banyak juga gambar Isa itu dijual dengan harga tinggi untuk diagungkan, digantungkan di rumah-rumah dan sebagainya.

2. Patung para pemimpin negara maju dalam materi tetapi mundur di bidang rohani, bila lewat di depan patung membuka topinya sambil membungkukkan punggungnya seperti George Washington di Amerika, patung Napoleon di prancis, patung Lenin dan Stalin di rusia dan lain-lain.

Ide membuat patung ini menjalar ke negara-negara Arab. Mereka membuat patung di pinggir-pinggir jalan meniru orang kafir dan patung-patung itu masih dipasang di negeri arab maupun di negeri Islam lainnya. Alangkah baiknya jika dana untuk membuat patung itu dipergunakan untuk membangun masjid, sekolah, rumah sakit santunan sosial yang lebih bermanfaat.

3. patung-patung semacam itu lama-kalamaan akan disembah orang seperti yang terjadi di Eropa dan Turki. Mereka sebenarnya telah ketularan warisan kaum Nabi Nuh yang mempelopori pembuatan patung pamimpin-pemimpin mereka yang pada mulanya hanya sekedar kenang-kenangan penghormatan kepada pemimpinnya yang akhirnya berubah mejadi sesembahan.

4. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam sungguh telah memerintahkan Ali bin Abi Tholib dengan sabdanya :

لا تدع تمثالا إلا طمسته ولا قبرا مشرفا إلا سويته. رواه مسلم.

“Jangan kau biarkan patung-patung itu sebelum kau hancurkan dan jangan pula kau tinggalkan kuburan yang menggunduk tinggi sebelum kau ratakan.” (riwayat Muslim).







BAHAYA GAMBAR DAN PATUNG



Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali ada bahaya yang mengancam agama, akhlak dan harta manusia. Orang Islam yang sejati adalah yang tanpa reserve menerima perintah Allah dan Rasulnya meskipun belum mengerti sebab atau alasan perintah Allah tersebut. Agama melarang patung dan gambar karena banyak mendatangkan bahaya seperti :

1. Dalam agama dan aqidah : patung dan gambar merusak aqidah orang banyak seperti orang Kristen menyembah patung Isa dan bunda Maryam serta salib. Orang Eropa dan Rusia menyembah patung pemimpin mereka, menghormati dan mengagungkannya. Orang-orang Islam telah meniru orang eropa membuat patung pemimpin mereka baik di negeri Islam Arab maupun bukan Arab. Para Ahli tariqat dan tasawwuf kemudian membuat pula gambar guru-guru mereka yang diletakkan di muka mereka pada waktu shalat dengan maksud menerima bantuan kepada patung atau gambar untuk mengkhusyu’kan shalatnya.

Demikian pula yang diperbuat oleh para pencinta nyanyian. Mereka menggantungkan gambar para penyanyi untuk diagungkan. Begitu pula para penyiar radio pada waktu perang dengan yahudi tahun 1967 berteriak :

“maju terus ke depan, penari polan dan polanah bersamamu,” seharusnya ia berseru :

“Maju terus, Allah bersamamu.”

Karena itu maka tentara Arab kalah total, sebab Allah tidak membantu mereka. Demikian juga penari-penyanyi yang mereka sebut-sebut pun tidak kunjung memberikan bantuan apapun.

Harapanku semoga bangsa Arab mengambil pelajaran dari kakalahan ini dan segera bertaubat agar Allah menolong mereka.

2. Adapun bahaya gambar dalam merusak akhlak generasi muda sangat nyata. Di jalan-jalan utama terpampang gambar-gambar penari telanjang yang memang sangat digandrungi oleh mereka, sehingga dengan sembunyi atau terang-terangan mereka berbuat keji yang merusak akhlak mereka. Mereka sudah tidak lagi mau memikirkan agama dan negara, jiwa kesucian, kehormatan dan jihad sudah luntur dari jiwa mereka.

Demikianlah gambar-gambar itu menghias poster-poster, majalah dan surat kabar, buku iklan bahkan di pakaian pun gambar porno itu sudah dipasang orang, belum lagi apa yang disebut blue film.

Ada lagi model karikatur yang memperjelek gambar makhluk Allah dengan hidung panjang, kuping lebar dan sebagainya, padahal Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling bagus.

3. Adapun secara material bahaya gambar sudah jelas dan tidak perlu dalil lagi. Patung-patung itu dibuat dengan biaya mahal sampai jutaan rupiah, dan banyak orang membelinya untuk digantung di dinding rumah, demikian pula lukisan-lukidan orang tua yang telah meninggal dibuat dengan biaya yang tidak sedikit, yang apabila disedekahkan dengan niat agar pahalanya sampai kepada almarhum akan lebih bermanfaat baginya.

Yang lebih jelek lagi adalah gambar seorang laki-laki bersama isterinya waktu malam perkawinan dipasang di rumah agar orang melihatnya. Ini seakan-akan isterinya itu bukan miliknya sendiri tetapi milik setiap orang yang melihat.







APAKAH HUKUMNYA GAMBAR SEPERTI PATUNG



Sebagian orang menyangka bahwa hukum haram itu untuk patung saja seperti yang terdapat pada zaman jahiliyah, tidak mencakup hukum gambar. Pendapat ini asing sekali karena seolah-olah ia belum pernah membaca nash-nash yang mengharamkan gambar seperti di bawah ini :





1-

عن عائشة رضي الله عنها أنها اشترت نمرقة فيها تصاوير فلما رآها رسول الله قام على الباب لم يدخل فعرفت في وجهه الكراهية فقالت : يا رسول الله أتوب إلى الله وإلى رسوله فبماذا أذنبت فقال رسول الله : ما بال هذه النمرقة فقالت : اشتريتها لتقعد عليها وتوسدها فقال رسول الله : إن أصحاب هذه التصاوير يعذبون يوم القيامة ويقال لهم أحيوا ما خلقتم ثم قال : إن البيت الذي فيه الصور لا تدخله الملائكة . متفق عليه

“Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ia membeli bantal kecil buat sandaran yang ada gambarnya-gambarnya. Ketika Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam melihatnya beliau berdiri di pintu tidak mau masuk maka ia mengetahui ada tanda kebencian di muka Rasululloh dari Aisyah pun berkata : aku bertaubat kepada Allah dan Rasulnya, apakah gerangan dosa yang telah kuperbuat? Rasulullah menjawab : bagaimana halnya bantal itu? Aisyah menjawab, Saya membelinya agar engkau duduk dan bersandar . kata Rasululloh sesungguhnya orang yang membuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat seraya dikatakan kepada mereka : hidupkanah gambar-gambar yang kamu buat itu. Sungguh rumah yang ada gambar ini di dalamnya tidak dimasuki Malaikat.” (riwayat Bukhari Muslim)



2.Sabda Rasululloh pula :



أشد الناس عذابا يوم القيامة الذين يضاهئون بخلق الله (الرسام والمصورن يشابهون خلق الله). متفق عليه.

“Manusia yang paling pedih siksaannya di hari kiamat ialah yang meniru Allah menciptakan makhluk (pelukis, penggambar adalah peniru Alah dalam menciptakan makhluknya).” (Riwayat Bukhari Muslim)

3.



أن النبي لما رأى الصور في البيت لم يدخل حتى محيت. رواه البخاري

“Nabi Shallallahu'alaihi wasallam ketika melihat gambar di rumah tidak mau masuk sebelum gambar itu dihapus” (riwayat Bukhari).



4.



نهى الرسول عن الصور في البيت ونهى الرجل أن يصنع ذلك. رواه الترمذي

“Rasululloh melarang gambar-gambar di rumah dan melarang orang berbuat demikian.” (riwayat Turmudzi).













GAMBAR DAN PATUNG YANG DIPERBOLEHKAN



1. Gambar dan lukisan pohon, binatang matahari, bulan, gunung, batu, laut, sungai, tempat-tempat suci seperti masjid, Ka’bah yang tidak memuat gambar orang dan binatang, pemandangan yang indah. Dalilnya adalah kata Ibnu Abbas t :



إن كنت لا بد فاعلا فاصنع الشجر وما لا نفس له. رواه البخاري

“Apabila anda harus membuat gambar, gambarlah pohon atau sesuatu yang tidak ada nyawanya.” (riwayat Bukari).

2. Foto yang dipasang di kartu pengenal seperti paspor, SIM, dan lain-lain yang mengharuskan adanya foto. Semuanya itu dibolehkan karena darurat (keperluan yang tidak bisa ditinggalkan).

3. Foto pembunuh, pencuri, penjahat agar mereka dapat ditangkap untuk dihukum.

4. Barang mainan anak perempuan yang dibuat dari kain sebangsa boneka berupa anak kecil yang dipakaikan baju dan sebagainya dengan maksud untuk mendidik anak perempuan rasa kasih sayang terhadap anak kecil. Aisyah radhiallahu ‘anha berkata :

كنت ألعب بالبنات عند النبي r. رواه البخاري

“Saya bermain-main dengan boneka berbentuk anak perempuan di depan Nabi r.” (riwayat Bukhari).

Tidak boleh membeli mainan negara asing untuk anak-anak, terutama mainan yang membuka aurat sebab anak-anak akan menirunya yang berakibat merusak akhlak serta pemborosan dengan membelanjakan kekayaan untuk negara asing dan negara yahudi.

5. Diperbolehkan gambar yang dipotong kepalanya sehingga tidak menggambarkan makhluk bernyawa lagi seperti benda mati.

Malaikat Jibril berkata kepada Rasululloh mengenai gambar : “Perintahkanlah orang untuk memotong kepala gambar itu, dan perintahkanlah untuk memotong kain penutup (yang ada gambarnya) supaya dijadikan dua bantal yang dapat diduduki.” (shahih, riwayat Abu Daud).